Chereads / MY COOL BOSS / Chapter 7 - Pak Richard Sakit

Chapter 7 - Pak Richard Sakit

"Hari Berganti Menjadi Minggu,Minggu Berganti Menjadi Bulan.Sudah Banyak Tahap Yang Ibu Clara Lalui semenjak bekerja diPerusahaan Terkenal Milik Pak Richard Alexander".

Tepat Sudah 1 Bulan,Pesta Meriah Yang Diadakan Pak Richard.Begitupula Dengan Keakrabannya Bersama Ibu Clara Semakin Menghangat.

"Pelan-Pelan,Ibu Clara Mulai Memahami Sifat Pak Richard.Entalah Saat Ini Hubungan Keduanya Belum Bisa DiJelaskan,Namun Pak Richard Sudah Mulai Terbuka Dengan Orang Terdekatnya,Termasuk Ibu Clara.

Namun Pekerjaan Hari Ini Benar-Benar Melelahkan,Sebab Pak Richard Tiba-Tiba Terkena Deman Dan Kondisi Badannya Sangat Panas.

"Tak Ingin Berakibat Fatal,Akhirnya Ibu Clara Segera Membawa Pergi Pak Richard Kembali KeRumah Pak Richard".

Setelah Tiba Dirumah Pak Richard,Ibu Clara Langsung Menekan Tombol Bel.Tak Lama Kemudian Pintu Terbuka Dan Dan Seluruh Maid Berdiri Berjejeran Meyambut Kedatangan Kami.

Ibu Clara Segera Membopong Tubuh Pak Richard Sedikit Kwatir,Tak Lupa Ibu Clara Menyuruh Seorang Maid Untuk Menelpon Dokter Pribadi Pak Richard.

"Huh....Huhh.Ibu Clara Mengambil Nafas Pelan-Pelan,Guna Meredakan Lelahnya.Kamar Pak Richard Yang Berada Pada Lantai Ketiga Sangat Menguras Tenaga."

Dengan Hati-Hati Ibu Clara Menidurkan Tubuh Pak Richard Yang Lemas Dengan Lembut.

Tak Berselang Beberapa Menit Kemudian Dokter Pribadi Pak Richard Telah Datang.

Setelah 30 Menit Pak Richard DiPeriksa,Dokter Pribadi Mengatakan Bahwa Pak Richard Deman Akibat Tubuhnya Yang Sangat Kelelahan.Dan Saran Pak Dokter Bagi Pak Richard Agar Selalu Memperhatikan Kesehatannya.

"Jangan Lupa Pak Richard Harus Mengurangi Aktifitas Bekerjanya Yang Bisa Membuat Tubuhnya Drop,Ahh Satu lagi Tolong Perhatikan Jam Makannya Agar Tubuhnya Cepat Pulih." Ucap Dokter Pribadi Richard.

Kalau Begitu Saya Pamit,Ini Obatnya Jangan Lupa Minum Agar Kau Cepat Pulih Ya Pak Richard.Ucap Pak Dokter Yang Langsung Diangguki Oleh Pak Richard.

"DiMinum Ya Obatnya Jangan Keras Kepala Nanti Kamu Tak Sembuh"Ucap Pak Dokter Setelah Hampir Menghilang Dibalik Pintu Kamar Pak Richard.

Seketika Wajah Pak Richard Menjadi Merah Merona,Tapi Ibu Clara Yang Melihat Wajah Pak Richard Seketika Menjadi Panik.

"Pak Richard Apa Bapak Masih Sakit?"

" Kenapa Pipi Bapa Merah?"

"Apa Kepala Bapak Masih Sangat Sakit?"

Tanya Ibu Clara Sangat Banyak Seperti Iya sedang Menginvestigasi Sesuatu.

Namun Karena Pertanyaan Ibu Clara Yang Sangat Banyak,Seketika Pak Richard Tertawa Terbahak-bahak.Dan Hal Itu Semakin Membuat Ibu Clara Bingung.

Tak Lama Kemudian Ibu Clara Menutup Wajahnya Dengan Kedua Tangannya, Mata Ibu Clara Sudah Mulai Berkaca-Kaca.

Sedangkan Pak Richard Yang Bingung Dengan Sikap Ibu Clara Akhirnya,Memutuskan Untuk Bangun dari Kasurnya.Lalu Menurunkan Kedua Tangan Ibu Clara Dengan Perlahan.

Deg....

"Hiks....Hikss....Bapak Jahat Kenapa Bapak Tertawa?".

"Bapak Tau Tidak, Tadi DiKantor Bapak Pingsan Aku Bahkan Sangat Panik Saat Memanggil Nama Bapak Tapi Bapak Tak Menjawab".Omel Ibu Clara Sambil Memukul Dada Pak Richard.

Sedangkan Pak Richard Hanya Diam Di kasur, Menerima Perlakuan Kasar Dari Ibu Clara.Entah Merasa Senang Dengan Sifat Overprotektidmf Dari Ibu, Clara Diam-Diam Pak Richard Menampilkan Senyuman Tulus Dibibirnya.

Tak Lama Kemudian Pak Richard Menarik Lengan Ibu Clara Lalu Memeluknya Dengan Erat.Sedangkan Ibu Clara Hanya Pasrah Dengan Perlakuan Pak Clara.

"Jangan Sakit Hiksss..Hikss".

"Jangan Sakit Hikss..."

Suara Tangis Ibu Clara Yang Masih Terdengar Oleh Pak Richard Akhirnya Pak Richard Mengecup Berulang-ulang Pucuk Kepala Ibu Clara Sambil Mengelus Pundak Ibu Clara Yang Sudah Mulai Sedikit Tenang.

Kryuukkk...Kryuukkk...Bunyi Perut Masing-Masing.Kini Gantian Wajah Ibu Clara Yang Merah Merona Akibat Dipandag Lekat- Lekat Oleh Pak Richard.

"Sepertinya Cacing Dalam Perutku Sudah Berdemo Aku Sangat Lapar". Ucap Pak Richard Sambil Menampilkan Senyumnya.

"Baiklah Bapak Tunggu Sedikit,Aku Akan Masakan Bubur Untuk Bapa.Kalau Ada Sesuatu Jangan Lupa Segera Panggil Aku Biar Aku Bantu."

Aku Kedapur Dulu Berbaringlah 15 Menit lagi Buburmu akan Matang.Namun,Langkah Ibu Clara terhenti Setelah Sebuah Tangan Besar Menahan Lengan Ibu Clara.Lalu Menyuruh Ibu Clara Duduk Kembali.

"Temani Aku.."

"Jangan Pergi,Disini Saja!"

"Temani Aku Tidur"

Setelah Mengucapkan Beberapa Kata Akhirnya Ibu Clara Duduk Kembali Dikasur.Sedangkan Pak Richard Menelpon Para Maid Mengantarkan Bubur Dan Makanan Kekamarnya.

Tak Lama Kemudian Pintu Kamar Pak Richard Dibuka Dan Terlihat Beberapa Maid Yang Masuk Tak Lupa Membawa Nampan Berisi Bubur Dan Makanan Untuk PaK Richard Bersama.

Selesai Menaruh Bubur Dan Makanan Tersebut Para Maid Langsung Membungkuk Hormat Dan keluar Dari Kamar.

"Makanlah"Ucap Pak Richard Yang Diangguki Oleh Ibu Clara.Kemudian Hanya Bunyi Dentingan Sendok Dan Piring Yang Mengisi Suara Dalam Ruangan Sepi.

Acara Makan Selesai.

Waktunya Pak Richard Minum Obat.

"Ini Obatnya"Ucap Ibu Clara Sambil Menyodorkan Segelas Air Putih Dan Juga Obat Yang Sudah Diresepkan.

Selesai Dengan Minum Obat.Akhirnya Ibu Clara akan Pamit Pulang.

"Pak Richard Saya Pamit Pulang,Jika Ada Apa-Apa Jangan Lupa Telfon Saya"Ucap Ibu Clara.

Namun Belum Beranjak Lagi-Lagi Tangan Ibu Clara Sudah Ditahan.

"Temani Aku Tidur Disini!"

"Jangan Pulang"Kemudian Pak Richard Langsung Menarik Tubuh Ibu Clara Masuk Kedalam Pelukkannya.Dengan Tatapan Yang Masih Cengo Ibu Clara Tak Berkutik,Ibu Clara Hanya Diam Menerima Perlakuan Hangat Dari Atasannya.

Tak Lama Kemudian Pak Richard Memperbaiki Posisi Tidurnya,Lalu Mengajak Ibu Clara Disampingnya.Ibu Clara Hanya Diam Dan Mengikuti Perintah Dari Pak Richard.

Setelah Mendapatkan Posisi Tidur Yang Baik Akhirnya Mata Ibu Clara Mulai Berat,Ibu Clara Mencoba Memulai Sebuah Obralan.Tetapi Karena Tubuh Clara Yang Sangat Lelah Bertolak Belakang Dengan Dengan Matanya Akhirnya Mata Ibu Clara Mulai Terpejam.

Matahari Pagi Itu Menyinsing Dari Ufuk Timur Dan Sinarnya Menembus Masuk Kamar Pak Richard.Ibu Clara Menggulat Pelan Mengumpulkan Nyawa,Sambil Menutupi Wajah Ibu Clara Dari Cahaya Matahari.

Akhirnya Ibu Clara Langsung Beranjak Dari Tempat Tidur Menuju Kamar Mandi Untuk Membersihkan Tubuhnya. Sedangkan Pak Richard Masih Setia Bergulung Bersama Kainnya DiKasur Empuknya.

Mungkin Karena Efek Lelah Pada Tubuh,Ibu Clara Belum Menyadari Saat Ini Ia Berada Dalam Kamar Mandi Milik Pak Richard.30 Menit Ibu Clara Habiskan Untuk Acara Mandi,Namun Saat Ibu Clara Akan Mengambil Handuk ,Tiba-Tiba Pikirannya Menjadi Blank.

"Bagaimana Ini Aku Tak Punya Baju Ganti,Aku Harus Bagaimana Sekarang?".Ibu Clara Yang Mulai Panik Sebab Tak Punya Baju Tukar, Ditambah Lagi Handuk Pak Richard Yang Sangat Pendek Membuat Dirinya Sedikit Panik.

Tok....Tokk...Tokkk

"Kenapa Pintunya Terkunci?Tanya Pak Richard".

Tok...Tokk...Tokkk

"Apa Ada Orang Didalam Tolong Buka Pintunya"

Ceklek...

Pintu Dibuka Namun Dengan Malu-Malu Kepala Ibu Clara Menyembulkan Kepalanya Keluar.

"Haha Bapak Sudah Bangun?"

"Bagaimana Apa Kepala Bapak Masih Sakit?"

Tanya Ibu Clara Basa-Basi.Sedangkan Pak Richard Hanya Menjawab Dengan Deheman.

"Kenapa Belum Keluar,Saya Ingin masuk!".Tanya Pak Richard Dengan Wajah Datar.Seketika Nyali Ibu Clara Menciut.

Kemudian Ibu Clara Langsung Membuka Pintu Lebar-Lebar.Mata Pak Richard Langsung Membola,Sedangkan Ibu Clara Hanya Menundukkan Wajahnya.

"Maaf Pak Saya Tak Punya Baju Ganti"Ucap Ibu Clara Sambil Menundukan Kepalanya.

Pak Richard Sedikit Menyergitkan Alis,Namun Seketika Otak Pak Richard Loading Dan Pak Richard Segera Berjalan Menuju Lemari Pakaiannya Dan Mengambil Sebuah Kemejanya.

"Ini Kemejanya,Maaf Jika Ukurannya Terlalu Besar".Ibu Clara Langsung Menerima Kemeja Dari Tangan Pak Richard,Sedangkan Pak Richard Langsung Masuk Kekamar Mandi.

Setelah Selesai Mandi Pak Richard Telah Keluar Dengan Pakaian Santai.Sedangkan Ibu Clara Sedang Merapikan Kasur,Tiba-Tiba Pak Richard Senyum-Senyum Sendiri Melihat Kemeja Yang Dipakai Ibu Clara.

"Bapak Kenapa Senyum-Senyum?"

Tanya Ibu Clara Sedikit Heran,Namun Pak Richard Segera Menepis Senyumnya Dengan Memasang Kembali Wajah Datar.

Kalau Begitu Saya Pamit.

Kemeja Bapak Akan Saya Cuci,Maaf Pak Saya Merepotkan Bapak.Kemudian Ibu Clara Langsung Keluar Dari Kamar Pak Richard,Sedangkan Pak Richard Mulai Senyum-Senyum Kembali.

Kryuk...Kruyuk... Bunyi Perut Yang Sedang Lapar.Dengan Tergesa-Gesa Pak Melangkah Menuruni Tangga,Namun Langkah Pak Richard Terhenti Sebab Tangan Ibu Clara Menahan Lengan Pak Richard.

"Bapak Kenapa?"

"Apa Terjadi Sesuatu?"

Tanya Ibu Clara Dengan Wajah Kwatir,Namun Dengan Santai Pak Richard Menjawab Pertanyaan Ibu Clara.

"Saya Sudah Sembuh".

"Saya Hanya Tak ingin Melewatkan Sarapan Pagi".

Yasudah.....Ayoo Sarapan Bersama Setelah Itu Saya Antar Kamu Pulang.Jawab Pak Richard Langsung Menarik Tangan Ibu Clara.Sedangkan Ibu Clara Hanya Diam Menerima Perlakuan Dari Pak Richard.

Acara Sarapan Pagi Berjalan Dengan khidmat.

Pak Richard Kalau Sakit Istirahat Saja,Jangan Di Paksa.Biar Saya Pesan Taksi.Ucap Ibu Clara Menolak Sebab Merasa Tak Enak Hati Dengan Pak Richard.

Namun,Setelah Selesai Sarapan Sesuai Dengan Janji Pak Richard Akhirnya Pak Richard Langsung Mengantar Ibu Clara Pulang Ke Apartemennya Dengan Selamat.

"Mobil Pak Richard Melaju Dengan Pelan Hitung-Hitung Pak Richard Menikmati Weekend Dengan Ceria Sebab Setiap Weekend Kantor Pak Richard Libur".