"Sudah pulang? Tidak kelayapan lagi?" tanyanya tanpa melihat ke arah Vera sedikitpun. Dia masih fokus membaca koran yang ada di tangannya. Vera yang mendengar itu seketika menghentikan langkahnya dan melirik sang ayah dengan tatapan datar. Dia merasa malas untuk mengobrol dengannya, karena pria paruh baya itu sendiri juga membencinya. Sama seperti sang mama.
Dia memutuskan untuk naik ke kamarnya tanpa menjawab pertanyaannya sang ayah. Sebenarnya dia ingin membuat kenangan indah bersama keluarga ini, namun tidak sekarang. Karena waktunya belum tepat. Hatinya belum siap untuk mendengar suara bentakan darinya.
Seharusnya Vera di suruh Ryota untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani pengobatan, hanya saja dia masih ingin di rumah ini karena ingin menghabiskan beberapa hari bersama keluarga yang dia cintai ini.