"Maaf," ucap Hana yang langsung berjongkok mengambil mi instan miliknya.
"Iya, lo enggak apa-apa, kan?" tanya orang itu yang membuat Hana perlahan mengangkat kepalanya melihat orang itu.
Saat melihat wajah lelaki yang ada di hadapannya, seketika Hana terdiam dengan membungkamkan bibirnya. Bibirnya perlahan membentuk senyuman dan langsung berdiri dari jongkoknya.
"Enggak apa, kok. Aman," jawab Hana dengan senyuman canggung. Dia langsung berjalan cepat menuju kasir.
Entah kenapa jantungnya berdegup kencang saat melihat lelaki itu dengan jarak yang sangat dekat, padahal dia tak mengenal lelaki itu. Tidak mungkin kan dia menyukai seseorang dalam pandangan pertama?
Hana menggeleng cepat dan berusaha melupakan wajah tampan lelaki itu.
"Ini aja, mbak? Enggak sekalian—"
"Iya, itu aja. Saya enggak butuh roti, dan saya juga enggak butuh pulsa," ucap Hana menyela ucapan pegawai kasir itu.
"Oh, baiklah. Totalnya tiga puluh ribu."