Pukul sembilan pagi, suster yang akan menyuntik Rean datang dengan membawa kotak perlengkapan. Saat itu juga Rean terlihat berpura-pura tidak takut, raut wajah cowok itu membuat Rena menahan tawanya.
Rena berjalan mendekati Rean yang sedang mengatur napasnya, dia tidak bisa menyembunyikan lagi rasa takutnya setelah suster itu mengeluarkan jarum suntikan.
"Sus, bentar, Sus," ujar Rean menahan tangan suster itu.
"Kenapa?"
Rena tertawa kecil lalu menggenggam tangan Rean, sehingga cowok itu menoleh. "Apa?"
Rena sedikit membungkukkan badannya agar lebih dekat dengan Rean. "Jangan takut, ada gue di samping lo," bisiknya yang kembali berdiri tegak.
Rean mengangkat kepalanya dengan menatap Rena lekat. Dalam hitungan detik, tangan kiri Rean langsung menarik Rena ke dalam dekapannya, cowok itu menyembunyikan wajahnya di pinggang Rena.
Gadis itu terkekeh pelan dengan mengelus ujung rambut Rean. "Dasar penakut!"
