"Oke, mau gue ceritain dari awal?"
"Boleh?"
"Nggak."
Raut wajah Rena yang awalnya senang mendadak datar. "Ish! Ya udah, sana lo pulang aja!"
Rean terkekeh mendengar ucapan Rena. "Iya, iya, gue bakal ceritain dari awal. Puas lo?"
Rena kembali tersenyum. "Nah, gitu dong!"
"Gue udah bilang sebelumnya, Karen enggak cerita karena enggak mau lo sedih. Gue tau karena jantung dia sakit pas malem, akhirnya dia cerita ke gue. Selama ini gue sama Karen sama sekali enggak pernah komunikasi. Dia di vonis dokter cuma bisa bertahan dua bulan, jadi dia mutusin buat ketemu sama lo," ucap Rean menjelaskan semuanya.
Tatapan Rena berubah menjadi sendu, andai dia tau kalau Karen sebenarnya sakit, dia pasti bisa ngebuat coowk itu lebih merasakan bahagia.
"Jangan nangis, Karen bakal marah sama gue karena ngebiarin lo nangis."
Rena pun tersenyum paksa. "Gue enggak nangis kok."