"Lo langsung ke kelas aja, gue masih ada urusan."
"Urusan apa? Gue ikut."
"Nggak! Ngikut mulu perasaan. Boleh deh, gue mau ke toilet. Gimana? Mau ikut?" tanya Rena dengan tersenyum menggoda.
Orang lain yang melihat Rena tersenyum beranggapan kalau gadis itu sangat cantik dan imut, tapi tidak berlaku untuk Rean. Cowok itu malah bergidik ngeri dan meletakan telapak tangannya di wajah Rena dengan sedikit mendorongnya.
"Jijik gue!" ucapnya seraya berjalan meninggalkan Rena yang terkekeh. Dia juga senang karena berhasil mengusir cowok itu.
Rena pun mulai melangkahkan kakinya memasuki koridor sekolah saat Rean sudah hilang dari pandangannya. Dia mempercepat langkahnya menaiki anak tangga karena takut kalau bertemu dengan temannya.
Saat di lantai tiga, dia sedikit menghela lega karena tak berpapasan dengan teman sekelasnya. Dia pun menghentikan langkahnya untuk mengambil paper bag dari tasnya. Setelah itu dia mulai mencari kelas Ryu.