"Besok malem?"
Rean menatap Rena dengan tatapan curiga. Apa dia tidak mendengarkan penjelasan guru di aula kemarin? Sedangkan Rena, gadis itu hanya menyengir tanpa dosa dengan menepuk-nepuk pundak Rean, gadis itu seakan tahu isi pikiran sahabatnya itu.
"Gue dengerin penjelasan guru, tapi—"
"Tapi lupa, iya kan? Lo pasti mau ngomong itu kan? Klasik! Udah lah, beli besok. Udah berat ini. Kita naik sepeda, susah bawanya."
"Besok sekolah?" tanya Rena.
"Iya lah, emang atas dasar apa sekolah libur?"
"Besok kan kita study tour."
"Ya … terus?"
"Harusnya libur dong?" tanya Rena lagi dengan wajah polosnya dan membuat Rean gemas dengan gadis yang berdiri di hadapannya ini.
Tangan Rean kembali memukul pelan kepala Rena, lagi-lagi Rena berdecak sambil mengusap kepalanya. "Ish! Jangan pukul kepala! Kalau gue jadi goblok gimana? Mau tanggung jawab lo?"
"Lagian cuma study tour, ngapain besok diliburkan?"