"Bi!" teriaknya dengan suara khas yang sangat Yunbi hapal.
Yunbi membalikkan tubuhnya dengan melihat Josen yang masih berdiri di depan pintu minimarket dengan plastik yang Yunbi bisa tebak kalau isinya es krim. "Apa?" tanya Yunbi sedikit berteriak.
Sebenarnya dia malas berurusan lagi dengan cowok itu, tapi cowok itu sudah membantunya banyak hal. Dan lebih parahnya, kalau dia sengaja diabaikan, cowok itu malah semkain mengganggunya.
"Gue anter pulang deh, yok," ajak Josen seraya berjalan mendekat Yunbi.
"Gue nggak mau, gimana?" tanya Yunbi dengan tersenyum jahil.
"Gue paksa lah," jawab Josen dengan tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya.
"Kalau lo maksa, gue bakal marah. Gimana?" tanya Yunbi lagi dengan wajah datarnya.
Seketika langkah Josen terhenti, tatapan matanya menatap Yunbi dengan pandangan tak percaya. Apa semudah itu Yunbi akan membencinya?
