Tampaknya tuhan memang benar-benar adil, dia memberikan kelebihan juga tidak melupakan kekurangan. Setiap manusia yang hidup di tempat-Nya diberikan dua hal itu sebagai alat untuk menyerang satu sama lain.
Jam makan siang sudah berlalu, usai membicarakan tentang permasalahan keduanya, Wang Huanling pergi ke kafetaria sedang Xiao You Ren memilih kembali ke ruangannya. Mereka kembali rukun, tetapi tidak akan sedekat dulu.
Hubungan yang sempat rusak memang sulit diperbaiki seperti semula, bahkan waktu seumur hidup belum tentu cukup.
Wang Xian Wei makan sangat cepat, sekitar lima menit, sehingga Xiao You Ren tidak sempat makan siang dan langsung membantu. Dia duduk di kursinya, memeriksa kembali berkas yang sudah dikerjakan Wang Xian Wei. Ponselnya bergetar dan layarnya berkedip, notifikasi sebuah pesan masuk. Tentu diabaikan untuk sementara waktu, dia harus profesional. Setidaknya selama berada di depan bos.