"Kamu… siapa kamu?" Seluruh tubuh Ricky Sadana terlihat gemetar. Dia merasa aura di tubuh orang ini terlalu kuat. Dia tahu pria ini bukan pria sembarangan.
Phantom hanya tersenyum, "Kamu tidak pantas mengetahui namaku."
Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Aku lihat kamu benar-benar ingin memotong tangan Dina Baskoro kan tadi?"
Ricky Sadana benar-benar panik, dan buru-buru menyangkal, "Tidak, aku tidak melakukannya."
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
"Tidak? Mungkinkah aku buta?"
Setelah mengatakan itu, Phantom tersenyum mengerikan, "Karena kamu sangat suka memotong tangan orang lain, bagaimana kalau kita mulai dengan tanganmu sendiri."
Ketika kata-kata itu selesai, Phantom berbalik dengan kosong, seolah takut adegan berikutnya akan mengotori matanya.
"Apa?!"
Dengan suara yang menyayat hati, teriakan Ricky Sadana membuat orang-orang membalikkan badan mereka masing-masing.