"Hari itu, kau bagaikan kejutan terindah bagiku. Kau membuat hariku semakin indah di bawah guguran bunga musim semi."
Suasana bahagia memenuhi seluruh isi sekolah. Papan - papan setiap kelas siswa kelas 3 pun dipenuhi oleh coretan warna - warni berisi ucapan selamat atas kelulusan seluruh siswa kelas 3. Senyum manis menghiasi bibirku melihat senyum manis menghiasi bibir teman - temanku yang sedang asik berfoto bersama, tiba - tiba siswi berambut pendek sebahu pun menurunkan kamera di tangannya dan menoleh menatapku lurus
"Han Sa Rang kenapa diam saja disana? Ayo kita foto bersama" ajaknya di sambung teriakan ribut siswi lainnya yang bergerombol di belakangnya.
Senyum manisku tersungging "hmm.. baiklah.." timpalku singkat dan aku menghembuskan nafas kecil sambil melangkahkan kakiku ringan.
Suara langkah seseorang mulai terdengar pelan, membuat perhatian siswa lainnya teralihkan pada orang asing itu. Suara bisikan para wanita mulai terdengar melihat wajah tampan pria asing dengan setelan santai yang melewati koridor sekolah sambil mencari sosok yang ingin ia temui. Ia terus melangkah dengan percaya diri sambil membawa rangakian bunga indah di tangannya, senyum menawannya membuat hati para siswi yang menatapnya terpanah. Langkah pria itu terhenti menatap ke dalam jendela yang menunjukkan sosok yang ia cari sedang berfoto dengan teman - temannya dengan senyum cerah menghiasi wajahnya, senyum tampannya semakin mengembang dan ia melanjutkan langkahnya masuk ke dalam ruang kelas itu. Semua mata di kelas itu pun tertuju pada pria tampan itu, mulut - mulut mulai berbisik halus mengagumi ketampanannya membuat gerobolan siswi yang sedang berpose di depanku menurunkan tangannya menoleh penasaran. Aku pun ikut menoleh menatap siapa yang menjadi pusat perhatian seluruh siswa saat itu, dan mataku langsung melebar kaget. Aku mengangkat tanganku ke depan mulutku yang terbuka hampa tidak percaya akan sosok yang ku lihat, senyum pria itu melebar melihat reaksiku akan kedatangannya, langkah pria itu yakin menerobos teman - temanku dan berhenti tepat di depanku. Aku mengedipkan mataku beberapa kali tidak percaya
"hey.. Han Se Sang.. neo mwoya.." ungkapku tidak percaya,
senyum Se Sang kembali melebar dan ia menyodorkan karangan bunga di tangannya padaku "selamat atas kelulusanmu, setelah ini ayo makan bersamaku" ucapnya gagah.
Teriakan siswa lainnya yang melihat adegan itu pecah membuat suasana kelas terasa aneh bagiku, aku memutar mataku ke sekeliling melihat reaksi mereka yang melihat adegan ini, para siswa laki - laki tampak mendorong atau memukul teman disampingnya, sedangkan siswa perempuan tampak berbisik iri melihat adegan barusan. Aku pun menunduk kecil sambil melirik Se Sang yang tersenyum kecil canggung, aku pun mengangkat tanganku perlahan menerima bunga yang diberikannya padaku membuat keributan semakin keras di dalam kelas.
Ini adalah hari kelulusan terbaik bagiku, membuatku sementara melupakan segalanya yang terjadi dan menikmati kebahagiaan kecil yang ia berikan bagiku.
***