Chereads / Hijrah cinta / Chapter 6 - Flashback II

Chapter 6 - Flashback II

Tapi kini...

Harapanku harus ku ubah

Biarkan aku mencitaimu dalam diam

Biarkan aku menikmati kesakitan ini sendiri

Dan membiarkan kamu bahagia dengan oranglain.

Sakit memang,

Tapi ini adalah yang terbaik.

Maaf jika selama ini nama mu lah yang selalu aku langitkan

Maaf jika memang kehadiranku sama sekali tidak kamu inginkan

Maaf jika rasaku mungkin terkesan berlebihan

Maaf untuk ketidakbisaan aku melupakanmu

Dan maaf jika kamu merupakan satu satunya yang tertulis

Bukannya aku tidak ingin mencari yang lain

tapi ketika hati ini terus diisi namamu, aku bisa apa?

Terlalu banyak cara untuk menghilangkannya

Tapi nihil, kamulah pemenangnya.

Tenang aja,

Insyaallah aku akan menunggumu dalam diam dan juga dalam do'aku

Mungkin ketidakbisaan kita bersama membuat kita lebih banyak waktu untuk memantaskan diri.

Sehingga jika kelak bersama, kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi.

Saling menjaga, saling menasihati, dan saling menyayangi.

Karena disitulah letak kebahagiaan yang sesungguhnya.

Aku?

Sampai saat ini masih enggan membuka hati.

Mungkin kamulah pelabuhan terakhirku.

Aku terlalu rapuh untuk mencintai lalu disakiti.

Andai hatiku terbuat dari baja

Mungkin sesakit apapun keadaannya, aku tidak pernah merasakan sakit.

Tapi ketika hati terus menerus mengingat Allah

Aku tidak pernah lagi merasakan sakit.

Waktu itu aku memang salah.

Iya, salah dalam mencintai

Dan salah juga menaruh harap.

Mungkin kesalahanku itu membuat aku mengerti

Bagaimana indahnya jika terus bersama-Nya dan menaruh harap pada-Nya.

Mencintai dan cintai beda, Mencintai dengan sejuta harap atau dicintai dengan sebuah kasih sayang?

Harapan yang menjadi kenyataan lah yang lebih utama dan yang pasti akan membuat bahagia.

Hidup memang bukan tentang harapan

Ia hadir dengan membawa teka teki yang mungkin susah ditakluki.

Tapi ketika keyakinan terus menerus berada dalam sanubari

Disitulah letak kejayaan yang haqiqi.

Allah tidak akan memberatkan hamba nya,

Ia menguji hanya sebatas kemampuan yang dimiliki hambanya.

Begitupun dengan kesendirian,

Mungkin Allah tak ingin hambanya terus menerus terluka hanya gara-gara cinta yang salah dan juga haram.

Mungkin Allah sedang menyiapkan sosok yang begitu luar biasa.

Mungkin Allah meminta aku untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Itu semua karena Allah menyayangiku

Begitu banyak pujian terhadap-Mu Ya Allah

Terimakasih atas kesempatan yang telah engkau berikan kepadaku.

Terimakasih karena engkau telah memberikan hidayah kepada sang pendosa ini Ya Allah.

Dan Terimakasih untuk semua upaya-Mu untuk menjauhkan ku dari orang orang yang bukan ditakdirkan denganku.

Ku harap selepas ini aku bisa menemukan sosok yang begitu luar biasa

Yang tentunya bisa saling mencintai hanya karena cinta-Mu Ya Allah.