Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

CINTA SATU MALAM

Nona_Kireina1
--
chs / week
--
NOT RATINGS
103.1k
Views
Synopsis
Kanaya (25) saat terbangun ia berada di sebuah ranjang king size, pandangan matanya masih sedikit pudar hingga menjadi jelas. Dilihatnya seorang pria tampan berdada bidang, dia sedang telanjang dada dan hanya memakai handuk yang terlilit di pinggangnya. Rendra (30) si tuan muda tampan yang terkenal dingin dan kejam, dia menatap Naya dengan angkuh. "Sudah sadar?" tanya-nya dengan dingin. Tiga bulan setelahnya gadis itu hamil, sementara tuan muda tampan yang sudah merenggut kesuciannya sudah mau menikah dengan seorang model. Apakah yang akan dilakukannya?
VIEW MORE

Chapter 1 - Malam Di Bar

Hai guys, salam kenal aku nona kireina author baru di aplikasi Webnovel dengan judul karya, "Cinta Satu Malam."

Dan untuk yang baru membaca, nona mau kasih tau sesuatu nih. Untuk tanda baca petik satu (') itu artinya tokoh novel sedang berbicara didalam hati. Jadi jangan bingung lagi ya.. See u guys ❤️

🌺🌺🌺

Kanaya terlihat sedang duduk seorang diri disebuah meja, ruangan yang ramai akan kerlap-kerlip lampu serta dentuman musik disko yang mengganggu kedua telinganya.

'Kenapa semuanya jadi seperti ini sih?' Naya kembali meneguk segelas wine-nya, dia bersendawa kecil disertai rasa pusing di kepalanya. Memperhatikan kesekitar, "Kenapa semuanya jadi berputar-putar seperti ini ya? Apakah terjadi gempa bumi?" dia terkekeh lalu memegangi kepalanya yang terasa begitu pusing.

Bruk!

"Emh!" matanya menyipit saat melihat wajah seseorang yang terlihat samar di kedua matanya, tapi dia tahu jika orang itu adalah seorang pria. "Hei, pakai matamu kalau jalan.."

"Nona, anda sedang mabuk tidak baik gadis muda seperti mu pulang sendirian ditengah malam seperti ini."

"Hm?" menoyor dada pria itu dan kembali terkekeh, "Haha.. siapa yang berani menyakitiku, hm? Semua orang tahu aku adalah putri walikota -" cegukan.

Pria disebelahnya berbisik kepada tuan muda yang sedang berhadapan dengan Naya, "Tuan, dia di usir dari rumah karena menolak untuk menikah."

Tuan muda itu tersenyum, "Benarkah?"

Naya mendadak mual, lalu menarik jas pria itu dan memuntahkan isi perutnya disana.

"Tuan muda?" panik, pria yang juga diketahui sebagai sekretarisnya itu sudah sepanik itu, 'Nona.. apa yang sudah kau lakukan? Tidak kah kau tahu.. tuan muda sangat mencintai kebersihan.'

"Ah, leganya.. hehe.. maaf ya, itu hukuman untukmu karena telah berani menyentuhku." ucap Naya tak merasa bersalah, dia melanjutkan langkahnya dan tersandung.

"Aduh.." kedua matanya benar-benar sudah seperti diberi lem tikus, ingin lengket dan tertidur saat itu juga. Tapi dia harus segera pergi.

"Tuan muda, anda tidak apa-apa?" ucap sekretaris Alex.

Roy melepas jas birunya lalu melemparnya kelantai, "Bawa dia ke kamarku." tandasnya sembari melenggang pergi.

"Ba- baik, tuan."

Naya baru saja bangkit dari posisi terjatuhnya dan saat mau melangkah pergi, Alex langsung menahannya.

"Maaf nona, tapi anda harus bertanggung jawab atas apa yang telah nona lakukan terhadap tuan muda."

Alex mencengkram lengan Naya, "Lepaskan, apa yang kau lakukan?"

"Nona harus bertanggung jawab."

Alex terus memaksanya masuk ke dalam lift, lift itu akan langsung membawanya ke kamar tuan muda Roy.

Naya yang hampir kehilangan setengah kesadarannya itu pun masih bisa memberontak, karena terus melawan akhirnya Alex memaksanya untuk menelan sebuah pil perangsang.

"Apa yang kau berikan padaku, Aaah.."

Naya memegangi lehernya dan berusaha batuk agar pil itu bisa dimuntahkan.

"Menurutlah nona, tuan muda sangat tidak suka dengan nona."

Ting!

Pintu lift terbuka tepat dilantai teratas gedung bar, lantai teratas yang hanya di huni oleh para tuan muda kaya raya.

Alex kembali menyeretnya dengan paksa, mereka melewati sebuah pintu kamar dengan layanan khusus Gold S VVIP.

"Lepaskan aku, kau tidak dengar? Lepaskan aku!" teriak Naya lalu menggigit lengan Alex dan membutnya meringis kesakitan.

"Ah!" melepas cengkraman tangannya, tak ayal kesempatan itu pun di manfaatkan oleh Naya untuk kabur."Hei!"

Gawat, Naya malah berlari cepat masuk ke dalam kamar Gold S VVIP itu.

****

Kedua pria yang sedang duduk berhadapan di sofa pun sontak terkejut saat melihat Naya masuk kedalam kamar itu, Naya mempercepat langkah kakinya hingga tersungkur dibawah kaki Rendra.

Dia berkeringat dingin, dan beberapa menit kemudian obatnya mulai bereaksi seluruh tubuhnya terasa panas, "Emh..." lenguhan yang keluar dari mulutnya tak bisa terkontr, "Tuan, tolong saya.." lirihnya mengiba dengan pandangan yang begitu samar.

"Tuan muda?"

Tuan muda Rendra mengangkat tangannya setengah dada, "Keluarlah.. sepertinya dia berada dalam masalah."

"Baik, tuan muda."

Pria yang sedang duduk dengan tuan muda adalah sekretaris Ars, dia memandang Naya dengan ekor matanya yang dingin.

Ars membuka pintu kamar itu lalu menutupnya kembali, diluar dia bertemu dengan Alex.

"Maaf tuan, apakah ada seorang gadis yang masuk kedalam kamar, tuan?"

Ars menjawab 'tidak' melalui sorot mata dan wajah dinginnya.

'Dingin sekali dia, aku kan hanya bertanya saja..' "Tidak ada, ya? Baiklah jika begitu.."

Sementara di dalam kamar yang tadi, Naya sudah berada diatas ranjang dia menggeliat kesana kemari, mulai melucuti dress putinya.

"Panas.." hanya itu kalimat yang keluar dari mulutnya, "Tuan.. emh.."

Rendra seorang pria yang normal mana mungkin dia melewatkan santapan makan malam yang lezat seperti ini.

Dia menyeringai sembari mengangkat dagu Naya,"Apakah kau gadis yang dikirim untuk menemaniku tidur?"

Rendra mendekatkan bibirnya ditelinga Naya,"Katakan, sudah berapa kali kau melakukannya?"

🌺🌺🌺🌺

Maaf jika ada typo Text ya.. ini novel pertamaku, salam kenal