Chereads / CINTA SATU MALAM / Chapter 3 - Selembar Cek

Chapter 3 - Selembar Cek

Kedua telinga Naya serasa mendengung dengan isi kepalanya yang mendadak dipenuhi semua ingatan kejadian yang semalam.

Rendra terkekeh menuju sebuah meja dimana pakaian barunya sudah diletakan dengan rapih, "Kenapa, kau masih ingin menuduhku telah memperkosamu?" diam sejenak, memakai pakaian, "Baiklah.. anggap saja seperti itu karena pada kenyataannya kita berdua telah melakukan hubungan intim.." selesai memakai baju, "Kau ingin uang? Katakan saja, kekayaanku tidak akan habis jika hanya untuk menikmati keperawanan mu."

"Aku bukan pelacur!" teriaknya memecah udara didalam ruangan kamar itu.

"Lalu?" duduk dengan santai di sofa, melipat ujung lengan kemejanya, kemudian menatap Naya dengan tatapan yang merendahkan.

"Gadis seperti dirimu sudah sering kutemui, awalnya berpura-pura mabuk lalu setelah itu malah memeras.." menyeringai, "Hmph! Sampah!" imbuhnya penuh penekanan pada kalimat sampah.

Rendra mengalihkan pandangannya kesuara ketukan pintu, "Masuk.."

Ternyata yang datang adalah sekretaris Ars, dia membawa sebuah goodie bag berwarna biru.

"Selamat pagi tuan muda, ini pakaian wanita yang tuan minta."

"Lemparkan padanya, dan berikan dia selembar cek kosong."

Ars menatap Naya dengan tatapan menjijikan, bagaimana bisa ada seorang gadis yang sangat rendah dan tidak tahu malu seperti dirinya?

Dia mendekat dan meletakan goodie bag nya di ujung ranjang, "Ini pakaian anda, nona." segera membalikan badan tanpa menatap Naya.

"Ayo kita pergi, pagi ini pesawat akan mendarat jam sembilan pagi dari Berlin." seru Rendra dan segera melenggang pergi dari kamar Gold S VVIP ini tanpa rasa bersalah ataupun rasa penyesalan sedikitpun.

Sebelum Ars menyusulnya, sesuai dengan apa yang diperintahkan Rendra tadi, Ars meraih cek dari dalam laci lalu menariknya selembar dan meletakannya diatas meja.

"Gunakanlah uang ini dengan bijak, dan jangan mencoba untuk menemui atau pun memeras tuan muda Rendra, lagi."

Deg!

'Memerasnya? Apakah seperti itu pandangan mereka terhadapku?' Naya merasa begitu terhina mendengarnya meskipun apa yang dikatakan oleh Rendra tidak semuanya bohong.

Naya memandangi pria yang baru saja meletakan cek diatas meja, menatap punggung kekarnya yang kemudian menghilang dibalik pintu.

***

Usai mandi Naya memakai pakaian yang sudah disiapkan untuknya, dress biru dengan belt di bagian perut serta sebuah high hells yang juga ternyata sudah disiapkan untuk dirinya.

Bercermin menyaksikan betapa mewahnya dress dan high hells itu, rambut bergelombangnya yang terurai serta senyuman tipis yang hampir tak teihat di wajah pucatnya.

Sudah di usir dari rumah karena menolak menikah dengan rekan bisnis sang ayah, usia mereka terpaut begitu jauh.

Jelas saja mana mungkin Kanaya menerimanya begitu saja, dia masih muda dan cantik. Lalu, bagaimana bisa dia menjalani kehidupan rumah tangganya dengan seorang pria yang sudah berumur?

'Tuhan... masalah apa lagi ini yang sudah Kau berikan kepadaku?' menghela nafas pelan, "Sudahlah, mengeluh pun percuma.. kesucianku sudah terenggut."

Kanaya meraih cek kosong yang sejak tadi tergeletak diatas meja, dia meremasnya tapi tidak sampai kumal. Dia membawanya pergi, mungkin saja suatu hari nanti dia akan membutuhkannya.

🌺🌺🌺

Hai guys, jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya πŸ₯°

Kenapa gak nona upload di MT/NT? Kalau disana udah pasti banyak yang perlu di sensor, makanya nona upload di Webnovel saja.

Oh ya buat yang belum kenal nona, yuk follow IG nya nona ya @nona.kireina