Daniel dan Daniela mengantar Toma menuju kamar Vasile – kamar yang telah menjadi tempat tinggal Toma sejak ia menempati kediaman Luca. Melihat kamar yang penuh dengan berkas-berkas dan dokumen-dokumen itu membuat hidungnya nyeri. Ia buru-buru memutar bola matanya ke atas untuk menahan air mata yang hampir saja mengalir jatuh.
"Terima kasih," ujarnya sedikit serak kepada Daniel dan Daniela sebelum melewati kedua anak itu, melangkah masuk ke dalam kamar.
Toma menghirup aroma khas kamar itu beberapa kali, memenuhi dadanya dengan kehangatan sang pemilik kamar. Setelah puas, ia berbalik, hendak melihat apakah barang-barangnya masih tersimpan di dalam kamar ketika sudut matanya menangkap kedua anak kembar yang ternyata masih berdiri di kusen pintu dalam diam sambil meremas kedua tangan.
"Ada yang kalian perlukan lagi?"
Daniel dan Daniela mendongak menatap Toma sejenak sebelum menatap satu sama lain, berkomunikasi menggunakan tatapan mata.