Sheren menatap Sashi yang menatapnya dengan tatapan menantang. Gadis itu menyilangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Sementara kedua tangannya dilipat di depan dada. "Jadi, kenapa Sheren Queena yang sibuk ini mau menemui aku sepulang sekolah? Apa kamu rindu sama aku? Tapi kayanya gak mungkin deh," seringai Sashi. Tangan kana Sashi memilin-milin rambut panjangnya.
"Apa aku gak boleh ketemu sama sahabatku? Aku kan kangen sama sahabatku yang sangat perhatian ini, sampai-sampai kamu memperhatikan aku kemanapun aku pergi," senyum Sheren. Dia menatap Sashi dengan senyum meremehkan. "Kamu tahu? Aku enggak akan jatuh semudah itu hanya karena berita murahan buatanmu itu."