"Jadi, pembagian lagu kembali diubah ya?" tanya Adeline pada Sheren saat jam istirahat. Mereka tengah berada di sekolah, lebih tepatnya di taman sekolah.
Sheren mengangguk. "Ya mau gimana lagi, Line? Kita enggak bisa mertahanin mereka berdua. Untungnya, lagu-lagu buat album baru belum direkam."
Adeline mengangguk. Dia menatap langit yang hari ini terlihat sangat cerah tanpa awan. Benar-benar biru layaknya kanvas raksasa. "Aku bener-bener enggak nyangka bahwa orang tua mereka terlibat masalah serumit itu."
"Sama, aku juga gak nyangka. Kupikir, mereka hanyalah remaja labil yang boros dan hobi belanja karena banyak uang. Tapi aku juga nyadar, di satu sisi mereka sangat tertutup. Mereka enggak pernah bener-bener berbaur dengan kami." Sheren menyibak rambut hitamnya yang tertiup angin.