Chereads / ONLY LIFE ONCE / Chapter 8 - BAB 08 Mengikuti Kajian

Chapter 8 - BAB 08 Mengikuti Kajian

Sebelum mengikuti Kajian di Masjid Al-Ikhlas, Jakarta Selatan aku sempat menelepon Ersya apakah mau ikut Kajian enggak? Tapi aku pun tidak bisa memaksa dia untuk mengikuti, harus yakin dulu dalam hatinya, selama beberapa menit kemudian akhirnya nelepon dariku diangkat juga tapi bicaranya secara bisik-bisik membuatku makin berpikiran negatif thinking.

Tak berselang lama temanku sudah datang ke kontrakan sebelum berangkat pikiranku makin kacau saja mengenai Ersya takutnya masih melakukan kejahatan, namun ada saja yang membuatku untuk tidak ikut dulu Kajian hari ini.

Kenapa ya perasaan ini selalu saja mengarah ke Ersya? Apakah ini pertanda ada sesuatu yang enggak beres? Tapi entah kenapa makin kesini kok makin khawatir saja sama Ersya? Hmmmmmm,,,,,.....,,,,,, apa perlu yah bilang ke temanku bahwa aku ada keperluan lain, itu kan namanya berbohong kalau curiga bagaimana sedangkan Firdaus sama Rita sudah mempercayaiku untuk kembali berteman dengannya.

Tak berselang lama hatiku mulai khawatir kepadanya walau hanya sebatas ingin mengetahui kenapa tidak mau ikut Kajian dengan cara bisik-bisik dalam telepon, kalau seperti itu berarti dia enggak serius bertobatlah namun dalam benakku masih berpikiran positif thinking.

Apapun alasannya aku ingin kamu benar-benar bertobat demi nama baikmu aku enggak bisa membantu memberikan alasan kepada mereka yang masih berpikiran negatif tentangmu, namun dalam benakku yakin bahwa dirimu sebenarnya baik berhubung adanya gengsi dalam hidupmu terpaksa harus menutupinya.

Seharusnya sih kau harus tunjukin apa yang ada dalam dirinya supaya teman-teman, sahabat, kerabat atau siapa pun berada di dekatmu tahu bahwa itu karakter sesungguhnya bukan dari orang lain yang melihat dari luar bukan dari isi hatimu sepertimu.

Aku sih sudah tahu betul kelakuanmu seperti apa namun tidak akan kasih tahu kepada orang lain, tetap saja warga setempat pasti bakal tahu dengan sendirinya tanpa memberitahunya.

Jika suatu saat nanti kamu mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan di dunia tanpa kusadari akan membantu kamu namun dengan satu syarat dia harus mengikuti apa yang kuberikan kepadanya, cuma itu supaya dirimu sadar bahwa hidup hanya sementara.

Memang ia tidak memikirkan tentang kehidupan di dunia selama napas bisa di hirup, tanpa sadar dia melakukan kesalahan yang membuatku kecewa katanya mau mengikuti Kajian heh dalam telepon bilangnya "Ada keperluan jadi enggak bisa mengikuti," padahal aku sudah semangat loh ada kamu ikut Kajian.

Ya sudahlah kalau ketemu sama kamu akan kasih tahu materinya tapi harus dengerin ya pas aku ngomong, selama perjalanan ke Masjid Al-Ikhlas, Jakarta Selatan.

Semenjak sampai di sana kok aku melihat Ersya lagi duduk kenapa enggak masuk saja? Apakah ia lagi menungguku mau teman-temanya? Apa dia sengaja ya bilang kayak gitu? Aku sama temanku langsung menghampirinya.

"Assalamualaikum, wr, wb Ersya kenapa tadi bilang ada keperluan?" tanya Frendy untuk mengetahui apa alasan bilangnya seperti itu.

"Wa'alaikumsallam wr, wb hmmm,,,,....,,,, maaf aku bilangnya seperti itu soalnya enggak tahu kontrakanmu di mana," ucap Ersya.

"Iya kalau gitu mah tanya saja alamat kontrakannya dimana, nanti aku kasih share locationnya daripada harus bohong betul enggak," kataku sambil tersenyum kepadanya.

"Ya betul sih tapi rasanya enggak pantas mau bilang seperti itu kan sudah membuatmu ikut melakukan kejahatan," ucap Ersya sudah merasa membuat temanya ikut melakukan kejahatan.

"Hey enggak boleh ngomong seperti itu di luar sana banyak kok yang melakukan kejahatan sepertimu, tapi hidayah enggak tahu datangnya kapan," ucap Firdaus memberikan nasihat kepada Ersya.

"Nah betul kata Firdaus," ucap Rita.

"Hmmmm,,,,....,,,, baru kali ini temanku sangat peduli untuk memberikan nasihat kepadanya partner lamaku," ucap dalam hatiku dengan wajah salut kepada mereka.

"Ya sudah sekarang masuk ke Masjid soalnya acara Kajian akan dimulai," ujar Frendy memberitahu untuk segera masuk ke Masjid.

Kami bertiga pun langsung masuk ke Masjid Al-Ikhlas untuk mengikuti Kajian dengan tema "Hidayah", subhanallah banyak sekali jamaah disini membuat hatiku merasa tentram dan nyaman disini walau acaranya cuma sampai 1 jam saja tapi ilmunya sangat banyak manfaat sekali.

Selama belajar tentang hidayah langsung teringat bahwa diriku pernah merasakan hal yang sama seperti dilakukan banyak orang namun aku berbeda dengan yang lain malahan sampai besoknya bertanya mengenai hidayah yang memahami hal seperti itu, tapi mereka menyuruhku untuk mengikuti Kajian membahas tentang Hidayah.

Heh selama beberapa menunggu akhirnya bisa ikut juga bersama temanku walaupun ada yang menyebalkan sih yaitu partner lamaku, hahahahaha,,,,,...,,,,,, membuatku merasa aneh atas kelakuannya daripada harus berpikiran negatif sama dia yasudah percaya saja alasannya.

Selesai Kajian kami bertiga langsung melaksanakan Shalat Maghrib dulu sebelum pulang tapi cuma satu yang enggak bisa ikut Shalat berjamaah yaitu Rita karena ada keperluan yang belum selesai, jadinya selepas selesai itu langsung ke kantor Perusahaan Kebahagiaan.

Tapi kok kenapa pas ia enggak ada disini jantung makin enggak karuan ya apakah ini pertanda bahwa diriku mulai jatuh cinta kepadanya, hah itu mah pikiran aku saja mana mungkin kusuka sama Rita hahahahahaha,,,,,,.....,,,,,, lagian aku pernah bilang sama dia enggak kenal kan itu sudah membuat ia marah, walaupun baikan terus kenalan lagi.

Untuk saat ini sih aku fokus dulu kerja sampai diangkat menjadi karyawan tetap tanpa peduli mengenai percintaan yang sudah tumbuh dalam tubuhku, selagi umurku masih diberikan kesempatan sama Allah akan digunakan sebaik mungkin.

Masalah perempuan belakangan belum waktunya bahas mengenai ini, yang ada dalam pikiranku hanyalah masalah kerjaan walaupun sama Firdaus selalu saja jodoh-jodohin sama Ella dulu maupun sampai sekarang.

Sampai terbayang kata-katanya membuatku salah tingkah saat ngobrol dengannya namun dalam hatiku "Iya sih ia cantik mana mungkin mau sama aku," hah itu mah Firdaus suka bercanda kayak gitu dari dulu juga.

Nah selepas sampai di Kontrakan kenapa pikiranku ada nama Rita ya apa ya aku jatuh cinta kepadanya? Tapi terlalu yakin mengenai perasaanku ini lebih baik menunggu waktu yang tepat dan tahu dulu karakter seperti apa supaya bisa memahami kekuranganya untuk melengkapi suatu hari nanti.

Hati ini merasa ada mengangguku disaat ia enggak ada

Apakah ini pertanda bahwa diriku sedang jatuh cinta?

Tapi diriku merasa belum terlalu yakin

Mengenai perasaanku.

Jika suatu hari nanti

Aku jatuh cinta sama kamu

Apakah mau menerima cintaku apa adanya?

Walaupun banyak sekali kekurangannya

Makin kesini makin kepikiran terus sama Rita aduh apakah telepon saja? Tapi aku enggak mempunyai nomor teleponnya terus ditambah tidak berani minta nomornya ke Firdaus nanti disangka bahwa suka kepadanya nanti dibilang "Cieeee" kan jadinya malu aku. Hah tanpa peduli aku langsung menelepon Firdaus untuk minta nomor Rita bilang aja ada urusan penting sama dia, itu namaya bohong demi kebaikan hahahahahaha,,,,...,,,....