Chereads / ONLY LIFE ONCE / Chapter 11 - BAB 11 Khawatir

Chapter 11 - BAB 11 Khawatir

Selama beberapa hari ini aku tak melihat Rita di kantor ada apa ya? Mau telepon selalu saja ada halangan terutama si Ersya selalu saja mengikutiku sejak kemarin risih banget, kalau diikuti sama Rita yah enggak apa-apa aku pun senang berada di sisinya.

Kumerasa sunyi banget enggak ada dia disampingku berharap suatu hari nanti kita berdua bisa sama-sama mengobrol yang bermanfaat demi bisa pendekatan sama kamu, walau nanti ada rintangan yang harus kuhadapi dengan sesama.

Terkadang aku jenuh sekali enggak ada Rita di kantor ingin sekali menghampirinya ke rumahnya namun aku tidak tahu alamatnya dimana, mau tanya ke Firdaus tapi ia sedang sibuk persoalan kerjaan aku enggak mau mengganggunya ntar saja kalau sudah selesai saja, paling agak sorean selepas pulang kantor.

Itu pun kalau dia enggak ada acara diluar kantor tapi kuharap bisa meluangkan waktu untuk ngobrol mengenai Rita aku sangat khawatir terhadap Rita takut terjadi apa-apa, berharap sih Firdaus bisa memberikan solusi untukku apakah datang ke rumahnya atau enggak? Diskus seperti ini harus membutuhkan waktu yang cukup panjang supaya menanggapi dengan kepala dingin tanpa mengeluarkan emosi.

Karena belum bisa mengontrol emosiku kalau memang dia bersama cowok lain walaupun diriku bukan pacarnya tapi hati ini merasa resah melihat dia bersama cowok selain aku, bukan berarti aku harus melarang dia namun supaya bisa menjaga masa depannya.

Jika nanti Rita jadian sama cowok itu membuatku tertutup untuk mendekatinya terutama meluluhkan hatinya karena sudah terlanjur ada namanya cowok itu harus bagaimana lagi? Masa ya lupakan perasaanku hmmmm,,,,....,,,,,

Pergi ke luar kota pun tidak mungkin aku harus kerja mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, kalau pun harus berangkat apakah diriku bakal di izinkan oleh pihak perusahaan, mungkin kuharus sabar dulu menunggu waktu yang tepat.

Semoga saja semesta mendukung aku untuk berhubungan dengan Rita sampai ke perlaminan, tanpa sadari Firdaus melihat aku sedang memikirkan dia tanpa bilang Assalamualaikum dulu.

"Frendy lagi ngapain di sini?" tanya Firdaus cukup heran wajahku sedang bingung.

"Astagfirullah Firdaus suka banget deh kagetin teman sendiri," ucap Frendy dengan ekspresi kaget.

"Lagian dari tadi kayak bingung memang ada apa sih?" tanya Firdaus.

"Ini aku tuh bingung sekaligus khawatir juga sama Rita, dia kemana ya sekarang kok enggak masuk kantor?" tanya Frendy dengan muka kebingungan mengenai Rita.

"Cieee yang lagi jatuh cinta nih sama Rita katanya enggak saling kenal padahal dia teman kita loh," ujar Firdaus mengejek aku.

"Apaan sih Firdaus, yaudah Rita itu teman kita karena pada waktu itu aku tuh enggak ingat bahwa dia adalah teman sekelas," ucap Frendy dengan ekspresi bete.

"Hmmmmm,,,.....,,,, masa sepertinya ada bening-bening cinta tumbuh dalam hatimu," ujar Firdaus mengejek kembali kepadaku.

"Mulai deh nyeselin keluar mulutmu, tapi ya sih aku jatuh cinta kepadanya namun ada cowok sedang dekat sama Rita," ujar Frendy berkata dengan jujur.

"Tunggu Rita sedang dekat sama cowok siapa?" tanya Firdaus mengenai cowok itu.

"Aku pun enggak tahu Firdaus soalnya kemarin-kemarin dia sedang jalan kesini bersama cowok itu membuatku cemburu saja," ujar Frendy mengingat kembali Rita bersama cowok siapa namanya.

"Sepertinya kamu sedang cemburu ya," ucap Firdaus.

"Apaan Firdaus enggak cemburu," ujar Frendy dengan menutupin kecemburuan terhadap Rita.

"Hah jangan menutupin dari aku kebiasaan deh dari dulu suka banget dipendam dalam hatimu," ujar Firdaus menyakinkan dia untuk memberitahu dengan sejujur-jujurnya.

"Iya deh aku jujur cemburu Rita dekat sama cowok itu tapi jangan bilang siapa-siapa ya terutam Rita takut hubungan hancur gara-gara aku," ucap Frendy.

"Heh belum tentu Rita sudah pacaran sama cowok itu lebih baik tanya langsung kepadanya jangan berpikiran negatif dulu lah harus ada bukti," ucap Firdaus memberikan nasihat kepadaku.

"Ya bener juga seharusnya tanya dulu," ucap Frendy menyesal sudah berpikiran negatif terhadap Rita.

"Nah sekarang kamu pulang dulu untuk tenangin pikiranmu," ucap Firdaus menyuruhku pulang.

"Ya Firdaus makasih sudah mengobrol denganku," ucap Frendy.

"Iya sama-sama Frendy," ucap Firdaus,

Aku pun pulang dengan pikiran tentang Rita masih terbayang-bayang dia jadian sama cowok itu, ya sudahlah kalau memang ia berjodoh denganku pasti Allah akan mempertemukan diriku dengan Rita tapi enggak tahu tempat di mana cuma Allah saja yang mengetahuinya.

Besoknya aku bertemu dengan Rita dengan ekspresi kaget ia bersama cowok itu lagi selepas diberitahu sama Firdaus bahwa Rita sudah resmi pacaran dengan cowok yang bernama Boy Nugraha. entah kenapa nama belakangnya kok sama sepertiku apa benar dia ada hubungan kakak adik denganku? Harus di selidiki nih supaya ada kepastian bahwa dia benar-benar adikku.

Setelah sekian lama tidak berjumpa dengan adikku

Ternyata Allah mempertemukan kembali dengannya

Namun aku harus mencari bukti terlebih dahulu

Sebelum ketemu langsung dengan adikku.