Gisel POV
Aku sedang berjaga dengan Chandra sedangkan Angga dan Aldo sedang tidur, meski sudah malam tapi aku tak kunjung tidur, sedangkan Chandra sudah menahan kantuk yang menerpa nya .
"Chandra Lo ngantuk?" tanyaku dan di balas dengan gelengan.
"Engga usah bohong, kalau Lo ngantuk tidur aja. Biarin gua yang jaga." tuturku sambil negosiasi dengan Chandra.
"Engga perlu, sana Lo tidur." Ia menyuruhku dengan melirik ke arahku sedangkan aku menghela nafas dengan kasar.
"Udah deh Lo tidur aja, kalau Lo takut gua kenapa- kenapa gua bakalan teriak juga, mendingan lo tidur di sini tapi gua ambil selimut dulu di tenda gua." aku beranjak dari sisi nya masuk ke dalam tenda dan tak lama ia keluar dengan menenteng sleeping bag dan selimut.
"Sini bahu lo, gua mau tidur." ucap Chandra menyuruh Gisel mendekat dengan nya.
"Lo kan mau pake sleeping bag masa nyender di bahu gua?" tanyaku dengan heran ia malah mengambil selimut yang gua pake buat gua sendiri.
"Lo yang pake sleeping bag, gua pake selimut sekarang Lo pake ini dulu setelah itu gua nebeng peluk Lo ya." aku memutar bola mata dengan malas.
"Dasar kebiasaan Lo dari kecil masih nempel mulu sampai sekarang." gerutuku sambil mendesah dengan nada kasar.
"Udah cepet sini, gua udah nih ngantuk nih matanya." aku melihat mata Chandra sambil mengucek mata nya walaupun di sini penerangan minim hanya mengandalkan dari cahaya bukan tetap saja gua bisa melihat bahwa mata ia sudah memerah.
"Ya udah si, tunggu sebentar." aku menggeser badan untuk dekat dengan Chandra lalu duduk si samping Chandra. "Nih udah sini kepala Lo." cibirku sambil menepuk bahu dan tak lama kemudian Chandra menyenderkan kepala nya ke bahu gua.
"Dasar bayi besar, giliran ngomong aja kek Singa sekarang kek kucing ngintil mulu." sinisku sambil mengusap pelan rambutnya Chandra. "Gua fikir Lo engga akan sama seperti dulu sewaktu kita smp, ternyata Lo masih sama kek dulu Chandra ." lirihku dengan melihat Chandra yang menikmati elusan dari gua.
Gisel end POV
Waktu terus berputar tapi arah jarum jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari tapi Aldo dan Angga tak kunjung bangun , sedangkan Chandra semakin erat memeluk pinggang Gisel .
"Chand gua ngantuk nih, mau tidur gantian dong." rengkek Gisel sambil membangunkan Chandra tapi tak kunjung bangun juga. " Chand Lo jahat banget sama gua, mata gua udah engga kuat gadang ini." dengan berusaha Gisel melepaskan diri dari rengkuhan Chandra akan tetapi sang empu malah enak tidur. Gisel mulai kesal dan tak lama kemudian ngantuk menerpa dan perlahan-lahan menutup mata nya.
Sekitar setengah jam berlalu waktu dan seperti nya ada orang yang sedang berjalan tapi karena ngantuk lebih mendominasi jadi biarkan saja mungkin itu Angga ataupun Aldo yang sedang bergantian Shift dengan Gisel,
tapi ada yang aneh kenapa suaranya menjauh. Gisel membuka mata perlahan dan ketika ia melihat bayangan sosok itu berjalan mulai menjauh ia melirik ke arah Chandra yang asik dengan tidur nya tanpa memperdulikan sekitarnya. Hawa dingin semakin terasa dan suasana hewan saling menyahut kan seolah-olah sedang ada sesuatu. lolongan serigala mulai terdengar, rintihan seseorang yang sedang menangis pilu terdengar, Gisel menelan ludah dengan tak percaya pada semua ini.
"Eh b itu bukan nya Aldo?" tanya Gisel sambil mengucek mata nya sedangkan Aldo berjalan terus ke semak-semak . " Lebih baik aku ikuti saja takut ada apa- apa." ucap Gisel dan setelah itu beranjak lalu berjalan dengan mengendap-endap dan tak lupa membisikkan kepada Chandra.
"Eh ngapain Aldo berbicara sendiri." tanya Gisel melihat Aldo berbicara tapi tanpa mengeluarkan suara, sesaat Gisel terperangah melihat Aldo dengan mata merah akan tetapi Aldo tidak melihat ke arah Gisel yang bersembunyi di balik pohon yang besar.
"Hah itu beneran Aldo." Gisel kaget dengan perubahan yang terjadi dengan Aldo, dan segera Gisel sambil menutup mulut nya dengan telapak tangannya sendiri. "Tapi engga mungkin itu bola mata Aldo sedangkan itu bola mata Aldo itu Coklat terang." gumam Gisel sambil menggelengkan kepalanya
"eh ..., itu Aldo mau ke tenda kaya nya." Ujar Gisel dengan terburu-buru bersembunyi di balik pohon dan tak lama Aldo kembali ke tenda .
"Al Lo ko udah di sini ?" tanya Gisel dengan pura -pura tidak tahu , sedangkan di balas dengan gelengan kepala dari Aldo
"Habis dari mana? " tanya Aldo sambil menatap Gisel dengan tajam.
"E..., abis dari situ...," ucap Gisel memutar bola mata sedangkan Aldo menaikkan alis.
"E...., itu dari sana. Habis pipis biasa hehehehe." dengan menampilkan raut wajah yang bodoh, Gisel sambil menatap arah yang berlawan dengan Aldo yang tadi dia singgahi sedangkan Aldo membalas dengan anggukan kepala tanda mengerti .
Keheningan cukup lama memakan waktu, sedangkan Gisel sudah tak mengantuk lagi hanya saja dia sedang memikirkan tentang tadi Aldo.
"Lo engga mau tidur?" tanya Aldo
"Nanti aja deh , kenapa memang nya?" tanya Gisel sambil menatap Aldo sedangkan Aldo tanpa menjawab.
" Al, gua mau tanya ?" tanya Gisel dan di balas dengan delikan dari Aldo .
"Lo kenal sama Chandra pas kapan kalau boleh tahu ?" tanya Gisel.
"Mau ngapain?" tanya Aldo sambil menengok ke Gisel.
"Engga cuman tanya, soal nya setahu gua mah Chandra orang nya biarpun asik tapi dia kalau urusan berteman susah di dekati." ucap Gisel sambil menejelaskan kepada Aldo
Aldo hanya mengangguk kepala sambil menatap lurus ke depan.
"Ya udah gua bangun Chandra dulu kasihan tidur kek gitu ?" ucap Gisel sambil beranjak dari tempat duduknya
"Kalau Lo ngantuk tidur aja, biar dia menjadi urusan gua ." ucap Aldo sambil menunjuk ke arah Chandra.
"Engga usah, daripada di sini kasihan dingin juga di tambah lumayan berisik karena suara hewan." Tutur Gisel sambil bernegosiasi dengan Aldo.
"Sebentar lagi Angga bangun ko, nanti kalian yang jaga aja." cap Gisel sambil membangun Chandra.
"Chandra bangun, pindah ke tenda." lirih Gisel sambil mengelus rambut Chandra
"Chandra bangun dulu pindah jangan di sini." Gisel masih sabar menghadapi Chandra sedangkan Chandra membuka mata perlahan.
"Kenapa si Gi ?" tanya Chandra sambil mengucek mata nya .
"Pindah, jangan di sini, nanti kalau Lo sakit repot." ucap Gisel sedangkan Chandra mencoba bangun dan meraih tangan Gisel,"Ck...ck...dasar bayi besar." ucap Gisel sambil meraih tangan Chandra.
"Gua duluan nya Al, nanti gua panggil Angga buat temani Lo." ujar Gisel sambil memapah Chandra sedangkan Aldo mengangguk-angguk kepala nya .
"Kenapa Aldo berubah, sumpah itu serem banget mana beda banget lagi Aldo yang sekarang." Dengan menpuo pelan dagu Gisel dengan nada kecil . " Tahu ah pusing, mana berat lagi Chandra huh." ucap Gisel sambil merebahkan badan Chandra di samping Angga .
"Angga bangun woy, gantian jaga bareng Aldo." ujar Gisel sambil menggoyangkan badan Angga tapi sang empu tak kunjung bangun. "Parah banget ini orang, belum pernah rasain di ulek telinga nya kali." ucap Gisel sambil menjewer telinga Angga dan tak lama bangun dari mimpi halu nya.
"Eungh...., apaan si , baru aja tidur." ucap Angga sambil mengucek mata nya
"Bangun gantian, Aldo udah di depan sana." ucap Gisel sambil keluar dan di balas dengan delikan dari Angga.
"Itu mata biasa aja, jangan melotot mata sebelum kau di tendang dari tenda ini." ucap Gisel lalu keluar dari tenda .
"Aldo, Angga udah bangun Lo tungguin aja bentar lagi dia ke sini." ucap Gisel dan di balas dengan anggukan kepala dari Aldo.
"Ya udah gua masuk dulu, atau mau gua tungguin biar si Angga engga ngebo lagi." tanya Gisel dan dan di balas dengan gelengan dari Aldo.
"Ya udah kalau begitu, gua masuk dulu ya." Gisel langsung ke dalam tenda dan merebahkan diri memikirkan kejadian barusan.
NOTE: Please buat kalian yang membaca cerita ini tolong masukan ke dalam library kalian ya, karena tanpa kalian masukan ke dalam library kalian aku bakalan lama update karena ini sedang kejar target. Terima kasih buat kalian yang sudah membaca cerita ini sampai selesai nya aku tunggu kalian komentar dan review nya oke makasih ya. Hargai penulis nya ya kakak.
Di bawah ada link cerita aku takut kena bajak jadi aku bikin sekarang juga 😀🥳🥳🥳🥳😘. Selamat beraktifitas
https://dynamic.webnovel.com/book/18303643306271405?utm_source=writerShare&utm_campaign=4314407422