Sore hari aku sedang duduk di belakang, di temani dengan secangkir kopi yang terasa pahit di lidahku, kopi ini sangat kental dan pekat. Berwarna hitam dan sangat tidak cocok di lidah anak muda zaman sekarang.
Aku meneguk kopi dengan perlahan-lahan dan di kagetkan dengan kedatangan sosok Angel yang menatap ke arahku untung saja aku tidak sampai tersedak bahkan mungkin saja mati karena tersedak oleh kopi.
"Tumben ada apa ke sini?" tanyaku dengan memperhatikan Angel yang duduk di hadapanku.
"Aku ingin membuat perjanjian denganmu!" sahutnya dan aku mengernyitkan dahi dengan heran
"Perjanjian apa?" tanyaku dengan mengangkat bahu dengan acuh
"Kau tahu bukan jika aku boleh ikut denganmu," ujar Angel dan aku mengangguk kepalanya. " Jika keadaan mu sudah lemah aku ingin memainkan ragamu!" dengan santainya ia berucap seperti itu dan aku langsung bengong mendengar ucapan darinya.
"Perjanjian macam apa itu!" ejekku dengan meneguk kopi dan Angel terlihat sinis terhadap ku.