Aku mendongakkan arah atas rupanya ada seseorang yang sudah berhasil menyelamatkan ku dan disini Denis sudah jatuh di tanah dengan darah mengucur deras di punggungnya.
"An...Angga," ucapku dengan lirik kepadanya sedangkan Angga yang terdiam saat menyaksikan de di rumahnya sedang berada di ujung tanduk kematian seketika dia pun langsung melepaskan pedang milikku mundur dengan perlahan-lahan.
"Apa aku telah membunuh temanmu?" tanyanya dengan pandangan kosong ketika aku pun langsung menggelengkan kepala tidak setuju mendengar pernyataan darinya.
"Tidak tidak kamu tidak membunuhnya," ucapku dengan menggelengkan kepala sembari menahan tangis.
"Tapi tangan ini sudah membuktikan bahwa akulah pembunuh temanku sendiri," aku menggelengkan dan berusaha untuk mendekat kearahnya lengkap pun langsung menggelengkan kepala dan ia menatap Deni yang sudah terbujur kaku di tanah.