Chereads / Misteri Gunung Maruyung / Chapter 12 - Dunia astral

Chapter 12 - Dunia astral

aku berjalan di atas hutan yang sangat lebat dan entah dimana sekarang tapi aku melihat bayangan putih dengan harimau yang ada di sampingnya, lantas aku mendekat ke arah nya sedangkan dia membelakangi aku .

"siapa Anda dan mengapa saya bisa di sini ?" tanya aku

"kamu tidak perlu mengetahui saya, tapi ada beberapa hal yang harus kau ketahui." ucap lelaki paruh baya tersebut.

"maksudnya nya seperti apa?" tanya Gisel sambil menatap punggung lebar nya

"nanti saya jelaskan sekarang, lebih baik kau ikuti saja aku ." ucap lelaki paruh baya tersebut sambil berjalan dan tak lama Harimau juga mengikuti langkah tuan nya sedangkan Gisel terdiam melihat harimau yang sangat patuh terhadap tuan nya .

"mengapa kau begitu lelet berjalan nya?" tanya paruh baya tersebut.

"oh maaf kan saya." ucap Gisel sambil membungkukkan badannya

"jadi mengapa kau mendaki ke gunung Maruyung?" tanya paruh baya tersebut.

"eumm..., gimana ya saya bingung mau ngomong apa, cuman saya sendiri tidak mengetahui alasan dengan jelas mungkin ya karena tertarik saja." ucap Gisel

"kamu mengetahui secara rinci tentang gunung ini?" tanya paruh baya tersebut.

"saya tidak mengetahui tentang gunung ini hanya saja ada beberapa yang saya ketahui itu pun entah benar atau salah." ucap Gisel

"jelaskan apa yang kau ketahui!" ucap paruh baya dengan nada dingin nya.

"menurut saya yang saya tahu gunung tersebut mempunyai penunggu atau penghuni yang tak kasat mata dan katanya juga kalau kita masuk ke dalam hutan engga bisa pulang." ucap Gisel sambil memperhatikan sekitarnya

"lantas kenapa kalau sudah tahu kau malahan melanggarnya?" tanya paruh baya dengan nada malas.

"seperti yang saya tadi ucap saya juga tidak mengerti dan entah bagaimana pula saya kekeuh pengin ke sini." ucap Gisel

"ada beberapa hal yang saya harus sampaikan tentang gunung Maruyung tapi setelah kamu sudah mengetahui, saya harap kamu tidak memberitahu kepada siapapun, cukup kita yang tahu bagaimana?" tanya paruh baya sambil menghela nafas dengan pelan

"bagiamana maksudnya?" tanya Gisel

"nanti setelah sampai, saya akan menjelaskan yang sesungguhnya. tapi setelah ini saya meminta kami tetap berada di belakang saya dan mengikuti jejak langkah kaki saya!" ucap orang tersebut

"sebenarnya siapa Anda dan mengapa bisa di sini?" tanya Gisel

"kamu tidak mengetahui saya?" tanya paruh baya .

"saya ayah nya Maruyung." ucap lelaki tersebut dan seketika Gisel membelokan matanya

"hah bagaimana bisa anda hidup kembali setelah sekian abad?" tanya Gisel

"kamu tidak mengetahui kamu berada dimana sekarang?" tanya ayah maruyung

"saya tidak mengetahuinya dan di sini terlihat sangat banyak pohon yang menjulang dengan tinggi bahkan rimbun." ucap Gisel

"kamu sekarang berada di dunia astral." ucap Ayah maruyung

"hah ko bisa ke sini?" tanya Gisel

"hanya orang yang memiliki jiwa yang suci yang bisa masuk ke sini dan melumpuhkan musuhnya ." ucap Ayah Maruyung

"maksudnya seperti apa?" tanya Gisel

"sudah sebentar lagi mau sampai." ucap Ayah Maruyung

"astaghfirullah kenapa banyak ular?" tanya Gisel bergedik ngeri ketika melihat ular yang saling melilit satu sama yang lain

"dia yang akan mengajari mu!" ucap Ayah Maruyung

"apa maksudnya nya ini, saya benar-benar tak mengerti." ucap Gisel menggelengkan kepalanya

"sudah daripada kamu pusing sendiri mendingan kamu istirahat di dalam dulu. nanti akan menguras tenaga." ucap ayah Maruyung sambil masuk ke dalam gubuknya.

"kita akan melakukan apa?" tanya Gisel

"sudah masuk dulu, nanti saya akan jelaskan secara detail." ucap ayah Maruyung

"baik lah dan duduk terlebih dahulu."ucap Ayah Maruyung dan tak lama kemudian Gisel duduk di tempat sedikit reot.

"ada kamar di sini kalau mau di kamar silahkan, sekitar 1 jam kita akan mulai belajarnya." ucap Ayah Maruyung menunjukkan kamarnya.

"ckckck...., ada apa si sumpah saya tidak mengerti dengan semua ini dan kemana teman- teman saya." ucap Gisel sambil mengigat ingatan nya

"nanti saya jelaskan dan istirahat yang cukup dulu." ucap Ayah Maruyung dan tak lama kemudian Gisel juga masuk ke dalam kamar.

Gisel POV

aku memandang kamar yang kecil tapi rapi, aku hanya bingung bagaimana aku bisa di sini dan bagaimana cara pulang dari sini sedangkan aku tak tahu ini dimana bahkan untuk nama saja tidak tahu, mana cuman bawa yang di pakai saja selebihnya tidak ada yang di bawa . sudah lah pusing memikirkan nya lebih baik tidur setengah jam dulu sebelum nanti di gempur oleh keringat.

satu jam sudah aku tidur tapi saat ini sedang memasang kuda-kuda, entah apa yang dia ajaran tentang silat ini tapi kata dia ini akan berguna suatu saat .

"perhatikan baik-baik cara memutar kaki nya dan pinggang nya." ucap dia sedangkan aku mengangguk kepala nya ," coba tunjukan apa yang saya sudah ajar kan kepadamu!" ucap dia dan di balas dengan anggukan dari Gisel

"jika sudah menguasai pasang kuda-kuda, kita melatih cara menghindari dan melawan musuh." ucap dia , " ingat jangan terlalu memaksakan diri terutama bagian kaki itu kunci utama dari silat." ucap Dia dan di balas dengan anggukan kepala dari aku.

sekitar 2 jam aku belajar dengan silat, meski aku terbilang baru belajar menguasainya tapi tetap saja darah ayah terlalu kuat di dalam tubuhku maka cepat sekali aku mempelajari ilmu silatnya.

"bagus siapkan mental seperti itu karena bencana tidak tahu kapan." ucap Ayah Maruyung

"sebenarnya saya tidak mengerti tentang semua ini soalnya setiap di tanya pasti suka jawab apa!" gerutu aku sambil memanyunkan bibir nya .

"setelah istirahat selesai 15 menit, kita akan berlanjut untuk menangkap ikan di sungai." ucap Dia sedang aku hanya mengangguk kepala meski badan mulai pegal dengan semua ini.

kami berjalan menelusuri jalan dengan keheningan menyapa, jangan kan untuk bertanya melihat wajahnya saja sebenarnya cukup seram .

auuuuu....

"itu apa?" tanya aku sambil melihat ke arah sekeliling

"itu hanya Auman srigala saja, mereka tidak akan mengigit lagipula ini terlalu siang untuk memburu mangsa!" ucap dia

"memang kenapa kalau siang berburu?" tanya aku

"ckckcck..., mana mungkin srigala berburu di siang hari, mereka berburu di malam hari supaya tidak di ketahui oleh mangsa nya

"oh seperti itu tapi waktu itu saya mendengar suara Auman dari srigala tengah malam waktu kami bersama." ucap Aku

"kejadiannya kapan?" tanya Dia sambil membalikan badannya ke arah aku

"waktu kami tersesat di tengah hutan lalu tidak terjadi apa -apa hanya terdengar sura saja." ucap aku sambil mengacuhkan bahu nya

"apa ada kejadian lagi selain Auman dari srigala?" tanya Dia sambil menaikkan alis nya

"sebenarnya kejadian aneh tidak hanya akan tetapi kemarin saya hampir mati karen tiba- tiba ada panah yang hampir melukai dada tapi di hindari karena ada teman yang membantu menangkis nya." ucap Aku sambil menatap dia dengan kerutan di dahi

terus apa tulisannya?" tanya Dia dengan nada penasaran.

"cuman minta suruh pulang tapi Karena ada teman yang harus di tolong Jadi di abaikan saja." aku sambil melihat sekelilingnya.