"Kau tidak merasa bersalah, huh?" Kata Arley yang sedang duduk di kursi singgasananya karena ia memang membawa Gia ke kantornya.
Gia yang duduk di sofa yang tersedia di tengah-tengah ruangan itu pun hanya bisa menatap Arley dengan ekspresi kebingungan.
"Aku?" Tanyanya dengan polos yang membuat Arley harus ekstra sabar menghadapinya.
"Kau kemana saja?"
Ah, Gia paham sekarang apa yang ingin di tanyakan oleh Arley beberapa detik yang lalu. Jadi pria itu terlalu gengsi ya hanya untuk menanyakan kemana Gia selama ini tanpa menunjukkan wajahnya kepada Arley? Namun, bukankah seharusnya Gia yang merasa kesal dan marah?
Yang menyebabkan Gia kecelakaan adalah Arley.
Yang membuat Gia terpaksa terbaring di rumah sakit dakam beberapa waktu adalah Arley, pria yang sedang duduk dengan ekspresi datarnya di kursi singgasananya.