Mobil Rega dan Hans sudah terparkir di parkiran GOR. Diketahui GOR itu sebenarnya adalah GOR lama yang hampir jarang digunakan. Daripada digunakan sebagai pertemuan atau lokasi olahraga, GOR itu lebih sering disewakan sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan skala besar atau acara seminar bahkan resepsi pernikahan dari warga di wilayahnya.
Rega dan Hans turun dari mobil bersamaan. Hans mendatangi bagian penjagaan dan segera membayar untuk menyewa GOR itu beberapa jam ke depan. Setelah sepakat, keduanya pun masuk ke dalam GOR dan Hans mulai kembali mendorong bahu Rega kuat-kuat.
Rega tertawa kering.
"Lepas kacamatamu, Udik!" titah Rega remeh,"kau tidak mau kacamata kesayanganmu itu pecah bukan? Haha."
Bugh!
Lagi. Hans meninju wajah Rega hingga pemuda itu oleng ke belakang hampir terjerembab. Rega tampak kesal dibuatnya lalu membalas dengan tinjuan keras tepat di wajah Hans hingga bibirnya berdarah karena sobek.