"Apa kau tidak kedinginan?" tanya Denis yang tampak masih memeluk Nala.
Nala tersenyum dan menggeleng.
"Pelukanmu membuatku hangat," balas Nala.
Denis tersenyum sembari mengeratkan pelukannya pada Nala yang sudah mengenakan mantel tebal dan sweater tebal dibalik mantelnya. Pemuda itu pun juga melebarkan mantelnya untuk merangkul Nala hingga membuat Nala ikut tenggelam ke dalam mantel tebalnya.
Terdengar sorak-sorai pekikan histeris mewarnai atmosfer sore itu. Hiruk pikuk para pengunjung itu meramaikan suasana taman hiburan tersebut yang semakin malam, semakin marak. Tak hanya itu,, semakin malam, cuaca pun semakin dingin karena saat itu musim dingin. Nala mengecek layar ponselnya yang menampilkan temperatur suhu saat itu. Dua derajat celcius. Padahal sore tadi masih empat derajat celcius.
"Aku akan menunggumu," ujar Nala sambil mengeratkan lingkaran tangannya di pinggang Denis yang membawa kehangatan.