BRAKKKKK!!!...PROK….PROKKK…PROKKKK…..
"hahaha good---gooddd bagus deh, ada acara apa neh? Meriah gini kek nya" mark menepuk pundak juna penuh tekanan.
Di samping juna, ada feby. Cewek yang biasanya disekolah menunjukan bahwa ia adalah seorang teman sekelas rosi yang ia akui bahwa ia dan rosi itu dekat.
Feby bangkit dari duduknya.
BRUKKKK….
Dari belakang ada seseorang yang menekan pundak feby keras "EHHH—ehhh tenang dong feb, mau keman asih lo buru-buru gitu?" tanya jahil haekal. Feby duduk kembali dengan tegang.
Mark menepuk-nepuk pundak juna "aah---hahaha, sebegitu seneng nya ya kalian? Ampe ngadain makan-makan gini ada apakah gerangan?" ohhh sandiwara ini benar-benar tak terlihat seperti mark yang sehari-harinya dingin.
Semua yang duduk di meja Panjang itu menegang, mulai turun bulir-bulir keringat dari dahi mereka. "a---apaan sih lo leon?" tanya nazira tergagap. Di bawah meja, dika mencubit tangan nazira, kode agar nazira diam.
"iya, apaan sih gue? Hahaha" tawa mark tak jelas dan sangat dipaksakan . Tapi jelas tawanya tak bisa membuat suasana mencair.
"dah mark, masalah kita jangan dibawa kesini. Ini tempat umum. Lo harus dewasa" nasehat itu keluar dari mulut si cowok tukang gossip re : juna.
Mark menatap remeh juna, atau lebih tepatnya julid "cih!, yang gak dewasa tuh lo. Gak inget apa? Lo yang nyebar-nyebarin gossip gak bener tentang kakak gue?" tanyanya sarkas.
Juna terdiam. Ini nih yang sedari awal dia mau omongin sama anak-anak biggos "leon, lo kalo belum tau yang sebenernya apa jangan main hakim gitu" nasehat juna lagi, ia meyentuh pundak mark pelan. Yang langsung ditepis kasar mark.
"hah? Main hakim lo kata? Terus apa yang bawahan lo lakuin ke mark sama kakaknya? Itu bukan main hakim lagi kan?" tanya sinis renja. Kata-katanya mampu membungkam semua orang.
Juna menggeleng Lelah " asal lo tau, gue disini juga buat ngeurusin masalah itu"
"cih! Urusin rosi hah? Ngapain urusin dia? Gak guna bet" feby menatap jengkel juna. Untuk kali ini feby tak setuju dengan apa yang dikatakan juna, kakak kelas yang merangkap sebagai gebetannya.
BRAKKKKK!!---
STOP—STOPP LEON
ASTAGA SABAR LEON!
LEON-LEON, INGET ON INI CAFÉ….
Semua hanya bisa mengeluarkan suara dan bangkit dari tempat duduk masing-masing tanpa melakukan pergerakan untuk membela feby yang kerah kemeja nya diangkat paksa oleh mark, ummm sebutan lainnya di cekik bukan sih?
Mata feby bergetar takut.
"lo cewek gak tau diri dari semua cewek bangsat di bumi" tekan mark dingin. Ia semakin mengencangkan cengkraman pada kemeja feby.
Juna ingin memisahkan tapi tubuhnya ditahan oleh max dan tedy , dua cowok berbadan kekar yang termasuk anggota biggos.
ada alasan mengapa max , si cowok yang masuk jejeran cowok keren itu masuk biggos, ia ingin mengusut kenapa pacar nya dulu pernah bunuh diri setelah masuk biggos. So ia terpakasa bukan? Dan melihat feby dihajar oleh mark adalah keinginan nya selama ini.
Ingin tahu satu rahasia lagi? Feby adalah cewek yang satu-satunya yang ia jadikan titik kecurigaan. Feby, wanita berjubah teman berperawakan ular. Sudah mengerti?
"gue cewek gak tau diri, apalagi kakak lo! Hahah!. Cabe kalik ya?" pekik feby, haduhhh inilah definisi wanita takt ahu diri, sudah menjadi tikus pecundang saja masih sok terlihat berani di depan seekor singa kelaparan.
"BUGHHH!...LO BILANG KAKAK GUE CABE? GAK PAPA DIA ITU MASIH MAHAL YA!, LO DAH GAK TAU DIRI, JALANG. KUACI LAGI HIDUP LO DAH MURAH, NYAMPAH LAGI LO!" mark mengempaskan feby keras. Hahaha lihat saja dirinya hingga jatuh tak berharga diri di lantai. Rambut yang selalu ia sisir centil hancur berantakan begitu saja.
Mark berjongkok depan feby. Ia mengangkat kasar dagu feby hingga ia mendongak ketakutan. Lihat saja matanya yang tak henti-hentinya mengeularkan air mata.
"BERENTI LO!, LEON LO BENER-BENER PENGECUT BERANI LAWAN CEWEK. LEMAH LO LEON!!! HIKSSS---HIKSSSS LO DARI DULU GAK BERUBAH YA?, KEBIASAAN LO BIKIN SEMUA ORANG TAKUT , LO ITU MONSTER!" pekik salsa tersedu-sedu. Ia tak suka sahabat sejak kecilnya, feby disakiti mark.
"HUH! Gak papa gue dibilang pengecut buat cewek-cewek kaya lo conto nya. Gue berubah ato gak yang serah-serah gue, gue gak meduliin orang kek lo. Dan satu yang lo harus inget. Kalo emang bener gue lemah gue gak akan bisa jadi perwakilan Indonesia di turnament internasional. Mikir lo" tekan remeh mark pada salsa.
"ohh ya, otak jangan lupa dipake. Lo kali yang lemah ya? Gak ada tuh gue tau lo punya bakat apa-apa selain ngegosip, ngebully, sok berkuasa. Heleh, gue panggil ersya kesini. Mampus lo" salsa bergetar ketakutan, dengan cepat ia meninggalkan café itu namun ia dengan cepat ditahan haekal.
Mark memang dekat dengan gank ersya yang bringas, bar-bar, tak tahu malu, dan berisi gadis konglomerat. Re: ersya, mina, alya, syifa. Gank cewek paling ditakuti. Intinya tak ada yang mau berurusan dengan mereka berempat termasuk cewek sok macam salsa bahkan feby sekalipun.
"jangah cepet pergi gitu dong, lo kan belum gue kasih tau fakta kalo cewek yang lo bela-bela tadi itu sebenernya selingkuh sama pacar lo, si roby bukan sih?...lo sih terlalu percaya sama cewek busuk ini hahah" ucap chenji enteng
Salsa dan yang lainnya menganga tak percaya sedangkan feby terpaku diam. Kaget tentunya dia, tak menyangka akan terungkap sekarang.
"kalo lo gak percaya liat aja besok ada sesuatu yang bakal gue tunjukin ke elo" haekal melepas cengkraman pada tangan salsa. Salsa segera berlari keluar café sembari menagis tersedu-sedu.
Ia tentunya percaya dengan ucapan para dream. Dream tak pernah bermain-main dengan perkataan.
Mark menampar feby dua kali. Lalu mendekati juna yang sedari tadi berusaha melepas diri dari max. mark menonjok perut juna dua kali. Ia lalu tersenyum puas.
"bagus banget lo sok keliatan baik gini ya?, heran dah gue seberapa ya harga nya muka lo ini?...awas aja kalo lo masih punya muka buat nemuin kakak gue lagi. Ini muka, ginjal ampe isi perut-perut lo bisa segampang menjentikan jari. Segampang itu pula gue bisa ngejual organ-organ lo" mark menonojok pipi kiri juna sekali lagi. Huh! Padahal luka bekas waktu mark menghabisinya itu saja masih berbekas jelas.
Juna sudah pasrah, bagaimana pun. Dari sisi mana pun, mau dibela bagaimana pun ia tetap akan terlihat salah dan kenyataan nya ia memang salah bukan?
Dream pergi begitu saja tanpa sekalipun menoleh pada kelompak gossip itu. Tanpa mereka sadari handphone di saku seragam renja itu menyala, maksudnya kamera belakang nya yang sengaja dinyalakan.
Yang berarti merekam apa yang terjadi sedari awal hingga akhir. Cerdik sekali renja ini . mari kita tunggu apa yang akan terjadi esok hari.
Oke mungkin ada satu hal yang terbesit di ruang otak kalian , atau mungkin dua hal?
Satu] mungkin kalian bertanya-tanya mengapa keributan tadi tak mengundang petugas keamanan, atau pihak café? Itu karena sebenarnya café ini milik bundanya mark, lily. Tentu saja tak ada siapapun pihak café yang berani melarang, atau menghalangi urusan mark.
Dan tak ada siapapun di meja biggos itu yang tahu bahwa mark menjadi pemilik tak langsung café itu, termasuk juna sendiri.
Dua] mengapa cowok-cowok biggos gak ada yang berani ngebela, ataupun ngelawan mark. Mungkin sebenarnya mereka lebih ke gak peduli sih. Mereka diam, menikmati pemandangan tadi. Abisnya selama ini feby dah keterlaluan. Kali ini mereka gak akan susah-susah ngebela feby dan cewek-cewek lainnya lagi.
Sekali-kali mereka harus dihajar mark and the dream biar kapok kan?