Chereads / kok gini? / Chapter 34 - part 33) dream

Chapter 34 - part 33) dream

Hari minggu ini mark dan dream menepati janji mereka pada salsa untuk menunjukan suatu hal yang pastinya sangat menyesakkan bagi salsa.

Saking menyesakkannya cewek itu jadi menangis. Renja bener-bener berusaha menjauh, pura-pura gak kenal ama tuh cewek. Malu katanya.

Salsa kalo nangis itu bener-bener nyebelin kata renja. Dia mukul-mukul meja, ingus kemana-mana, tadi aja sempat mukul tangan chenji keras. Gak ada angin gak ada ujan.

Alasan salsa menangis tentunya karena ia melihat pemandangan dimana sahabatnya, feby bermesraan dengan pacarnya, roby di sebuah café kecil di ujung jalan.

Haekal memperhatikan salsa yang menangis tersedu-sedu . rasa kasihan nya muncul sedikit. Kaki nya melangkah mendekati salsa namun ia urungkan. dipikir-pikir lagi haekal tak begitu peduli, ia kembali duduk di jok motor nya dan melanjutkan bermain slither.co.

"gak peduli lah gue, sape lu?" haekal menyumbat telinganya dengan airpod. Sungguh suara salsa itu membuat nya jengkel setengah mati.

Mark memang dari awal tak peduli pada siapapun, ia hanya menepati janjinya pada salsa saja, mark hanya peduli pada handphone kakaknya yang ia pegang, yang terus saja mengeluarkan notifikasi chat. memang sedari kemarin bahkan. Juna ini sangat menyusahkan.

"si goblok itu yaa, gue bilang jangan kerumah eeh beneran gak kerumah?, sialan, bener-bener tuh orang. Kan itu gue ngomong gitu Cuma buat mancing dia aja" gerutu mark. Kemaren kan mark cuma sebatas ngomong aja bukan beneran ngancam.

Wah! Gak nyadar dia!, sesangar itu wajahnya sampe apa yang dia omongin beneran dilakuin, kaca-mana kaca tolong. Mark perlu disadarin gimana sangarnya wajah dia.

Lagian mark tak berniat menghancurkan hubungan kakaknya itu walau mark mencintai kakaknya …aah koreksi, maksudnya mark belum ada niatan merusak, mungkin kalo rasa dengki pada juna muncul lagi. Mark akan berfikir ulang untuk melakukan itu.

"dah lah balik ah gue sisi dah nunguin gue di kamar bye!" renja pergi gitu aja dengan motor sport kuningnya, dia emang sebegitu ngefansnya ama warna kuning gara-gara bumblebee di transformers . Oke T.M.I ini sangat-sagat tak berguna, hiraukan. Kalian jangan aneh dengan kata-kata renja barusan, dia dan pacarny amemang sering bermain di kamar.

T.M.I [too much information]

Jangan pikirkan yang aneh-aneh oke, hanya mereka dan tuhan yang tahu.

Chenji datang dengan membawa satu plastic putih penuh es krim. Chenji sengaja pergi ke alfamart sebrang jalan.

Isinya cornetto sama magnum semua lah, sultan muda chenji gak level makan es krim murah kek aice, kul-kul dan sebagainya. Opppss…maaf jika ada yang tersinggung. Hidup chenji tak cocok dengan kaum jelata macam kita-kita jadi maaf-maaf saja.

Lalu chenji, mark, dan haekal kompak pergi begitu saja meninggalkan salsa yang masih saja menangis di pojok meja kafe outdoor.

Mereka bertiga sangat tak rela jika jok motor mereka dinaiki ular jadi-jadian macam salsa. Tadi kesini saja salsa memesan taksi.

Salsa si sanca

Kembali ke awal.

"ihhh kan kalian yang janji dan ngajakin gue juga. Napa gue gak bareng kalian ke sana nya?" salsa memohon-mohon.

Haekal menatap julid spesies ular sanca di depannya ini " lo sape kita emang nya?, mandiri kek jadi cewe. Jok motor gue khusus buat yayang somi aja" setelahnya haekal langsung melajukan motornya duluan menjauhi tempat janjian mereka, gerbang sekolah.

Salsa mengalihkan tatapan nya pada renja. Renja mengerti—angat mengerti dengan kode sialan itu. Ia menggeleng keras. "gak. Gak bisa. Masih untung lo kita nepatiin janji jangan nyusahin orang aja lo bisanya" seperti haekal. Renja juga pergi begitu saja.

Chenji merasa ada tatapan memohon itu mengarah padanya kali ini."boleh—

"akhirnya!, yeayyy maka---

"-boleh kalo lo jadi lia. Karena lo bukan lia, lo jangan harap naikin motor gue" chenji mengga motornya cepat.

Oke kali ini harapan salsa sudah benar-benar pupus. Muka tebalnya mengikis seiring waktu. "udah ma gue aja" ucap mark mengagetkan.

Wajah kaget salsa like mengatakan 'beneran lo?' . 'seorang leon ngajak gue berangkat bareng' kemudian wajah nya berubah jadi merona.

Salsa segera menaiki motor mark yang tinggi itu bar-bar. Hatinya sedang senang sekali. Jika dalam waktu dekat nanti ia putus dengan roby, biar lah mark yang jadi penggantinya.

Baru saja kaki kirinya menginjak injakkan motor "ngapain lo?, gue Cuma ngomong aja bukan berarti lo boleh naikin motor gue"

Mark melajukan motor nya sedikit. Hampir saja salsa jatuh. Cewek itu merenggut kesal saat mark pergi begitu saja. Ia kesal tapi ia harus segera ke café itu. Masalah roby itu jauh penting baginya.

Salsa memesan taksi dan pergi dari tempat itu menuju café yang lokasi nya sudah di share lock oleh chenji, tentu dengan rasa jengkel, marah, dan malu.

Sedangkan jauh dari sana

Juna sedang berada di apartement cani. Dengan tangan kanan nya yang terus mengetikan pesan spam pada pacarnya. Sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menahan tangga lipat yang sedang cani gunakan untuk mengganti bohlam kamar mandi nya.

Stop!, jangan bilang juna itu gak gentle ya…dia lagi urgent banget nih, ini masalahnya dengan ibu negara kalo gak kelar-kelar bisa terancam hubungan dia. Secara juna gak mau hubungannya kandas secepat pas dia sama mina. Cuma seminggu.

Dan ini tuh akhir bulan, yang artinya ini sejarah terpanjang perjalanan kasmara nya. Sebenernya sampai sekarang dia suka gak ngerti gitu kenapa mina sampe mutusin dia?, kuang apa coba dia yang ganteng, pintar, peka, humoris, famous?

Juna itu kalo dah sayang sama cewek prinsip nya tuh gini "biar aja punya cewek sedikit. Gue sekali bener-bener suka itu jarang banget. Berarti kalo gue langsung suka, gue harus milikin gimanapun caranya. Jangan jadi pengecut yang ngandelin pdkt-pdkt tapi gak jadi-jadi " Juna menatap bangga teman-temannya, bangga pada dirinya yang serius dan tak bermain-main dengan perasaan nya sendiri.

Arka menatap dingin juna yang sejujurnya tak ingin ia akui sebagai sahabat jika ia tak mengingat besarnya pengorbanan juna padanya dulu. "cih! Bilang aja lo gak laku. Mana move on nya lo dari mina lama bet lagi. Pacaran seminggu move on tiga bulan, apaan tuh! "

"gakkkk yee gue mah laku kalo gak laku dari mana tuh gue dapet followers hampir satu juta? Ngepett huh!" hancur sudah rasa bangga pada hati juna tadi.

"ngaku lo? Kalo ngepet? Jangan-jangan dulu lo dapetin mina hasil ngepet juga? " tanya nara jenaka.

"bacottt! Lo, yang gak pernah pacaran mah diem aja lah…satu lagi, yang gak pernah berani ngungkapin perasaan nya mah pengecut doang" perkataan juna menusuk tepat pada kedua cowok disebelahnya.

Jujur saja nara tesinggung. Memang benar ia tak pernah pacaran, mau gimana pacaran? gebetannya, lisa . dia itu primadona sejuta umat. Dia udah nembak berkali-kali selalu dijawab gini "maaf ya kak nara. Lisa gak boleh pacaran sama papa. kata papa kalo ada cowok nembak jangan diterima. Suruh orang nya langung kerumah…sekali lagi maaf yaa kak" jawab lisa polos.

sungguh mengingat itu nara tersenyum. Mau bagaimana pun ditolak dengan suara lemah lembut itu ia malah jadi gemas.

Inilah dimana sang ketos garuda yang image nya ramah dingin dikala bucin level akut . ditolak berkali-kali tapi tak merasakan sakit atau patah hati malah senang dia.

Dan lagi nara sudah pernah ke rumah lisa untuk meminta izin papa nya. Percobaan pertama ia disuruh untuk mementingkan belajar dulu dibandingkan berpacaran oleh papanya lisa, percobaan kedua ia ditolak, ketiga ia diusir, keempat ia disuruh untuk selalu berjarak seratus lima puluh kilometer dari lisa, kelima ia disuruh membeli satu negara dulu baru boleh menjadi kandidat masa depan lisa. Dan Ingat ia hanya calon kandidat dari sekian banyak umat adam yang mencalon kan diri, kelima ia pulang dengan perut yang membulat penuh karena ditantang memakan ramen lima puluh porsi oleh papah nya lisa karena memang hobi papah nya lisa itu mukbang, padahal nara tak suka makanan instan sejenis ramen. Taruhannya jika nara menang nara boleh menjadi kandidat masa depan lisa, tapi lagi-lagi ia pulang dengan kekalahan ditambah lagi ia yang harus membayar seratus porsi ramen itu