Karena pada awal papa lisa mengatakan "jika kamu menang boleh menjadi kandidat anak saya dan saya yang akan bayar semua. Tapi kalo kalah kamu yang bayar dan menjadi kandidat itu akan semakin sulit digapai"
Sempat bertekad menyerah tapi nara jelas sadar jika tekad nya pasti hancur begitu saja tiap melihat binar mata lisa, tentunya binar itu untuk semua orang. nara tolong jangan geer.
Untung nya nara ragilien ini punya prinsip : Tak papa lah ditolak berkali-kali , selagi ia menggosok ale-ale dan mendapatkan tulisan "anda kurang beruntung, silahkan coba lagi" sampai ia mendapakan "anda beruntung, hadiah hati lisa silahkan diambil di rumah calon mertua terdekat" tak apa ia harus bersaing dengan yang sekelas sean, wofi, jeka, hoony dan banyak lagi. ekhhhmmm yang diakui blasteran surga. tak apa-apa sungguh.
Sedangkan arka, dia sudah acuh tak acuh dengan perkataan juna. Menurutnya masih sakit perkataan ersya pada nya kemarin. Ia dikatai begini "lo itu buruk rupa tau?, lo gak seterkenal Justen Bieber mantannya selena gomes, gak seganteng oh sehun bias gue, gak sekaya g-dragon yang bisa beli harga diri lo sekali minta, gak sebaik hati Thomas di manga blood type love, gak sekuat Naruto hokage nya Konoha, gak se-misterius gimana wajah dibalik topeng nya marsmellow, gak se-cool jaehyun mc music bank, segitu. lo itu seburuk itu, ngerti?"
sungguh setelahnya arka segera pulang dan menangis deras sembari mengadu manja di pelukan mamanya. Padahal kan ia Cuma bertanya begini pada ersya: " menurut lo gue itu gimana, coba deskripsiin apa yang lo pikirin dari gue". Saat di depan ersya arka susah-usah menahan laju air matanya.
Inilah resiko jika ia menyukai cewek paling kejam, bar-bar,dan paling kaya di sekolah. Setiap berhadapan badannya bak selembar tissue yang ditiup sedikit , langsung terbang. bak harga dirinya tinggi tapi, melayang-layang tak jelas dan tak berbobot.
Setiap berbicara selalu mengandung hal yang menyadarkan nya bahwa ia beda kasta. Walau arka termasuk anak konglomerat, tapi ersya itu konglomerat nya dari konglomerat. Ngerti gak sih sekaya apa ersya?
Jadi gimana bisa dia ngungkapin perasaan nya ke ersya?
Yang paling ia ingat, waktu itu arka mengalami desiran hangat pertama kalinya karena ersya, saat itu ia masih menjadi murid baru di sma garuda.
Ersya berjalan kearah nya dengan senyum lebar, tatapan cerah dan melangkah dengan sedikit diayun-ayunkan. Ia kira cewek yang saat itu belum ia ketahui Namanya itu menuju kearahnya. Tentunya arka pede dia merentangkan tangan nya lebar menyambut datangnya ersya.
Pikirnya ' sebegitu ganteng dan kerennya gue ya? Baru masuk dah digilain cewek hehhehe'
Tapi saat itu juga seluruh badannya merasakan banyak panah yang menghujani. Ersya berlari ke belakang nya menyambut datangnya seorang lelaki yang ekhhhmm arka akui tampan. Diikuti banyak lelaki bertubuh besar dengan setelan formal yang membawa banyak kotak-kotak berbagai ukuran dan memiliki tulisan cetak 'chanel' 'gucci' 'prada' 'celine' 'dior' ahhh banyak intinya. Sejak itu arka tahu ersya konglomerat dan ia si merat . tak ia sadari sedari awal ersya memakai sepatu 'balenciaga', kalung 'chanel', bahkan jepit dasinya saja berharga jutaan.
Oke mari kita tinggalkan kedua cowok tampan yang sedang bermumet ria memikirkan kisah asmaranya yang tak lebih baik dari juna. mungkin mereka bertiga memang ditakdirkan untuk satu susah semua susah. satu gundah hati semua juga gundah hati.
Semua kembali ke masa dimana juna yang sekarang sedang mumet, karma ya ini mah. Ia sedang berpikir keras tentang ibu negara yang menurunkan amandemen dan tentu saja berakibat negative padanya, mengancam penurunan posisinya yang sekarang ini sedang menjabat sebagai bapak negara.
Juna ngaku sih dia salah, pengen langsung kerumah pacarnya aja rasanya. tapi juna gak mau banyak cari masalah dengan kembaran pacarnya. Sebenarnya juna berani-berani aja bikin mark adu jotos sama dia. Tapi juna penganut "keluarga pacar keluarga gue juga" yaa itu alasan juna gak mau sekalipun bales hantam sama mark. Mark udah juna anggap kek adiknya sendiri walau nyatanya mereka sama sekal gak pernah kenalan. dan mark membenci dirinya.
Yang paling ia pikirkan sekarang adalah sebegitu fatal nya kah menyebut-nyebut 'migo'di depan rosi. Lima hari lalu setelah ia ditiggalkan rosi. Juna menemui migo di rumahnya. Tapi migo seolah-olah tutup mulut dari segala pertanyaan nya. juna juga berulang kali memancing-mancing migo. Tapi entah kekuatannya melemah atau migo yang terlalu ahli. Hingga sampai sekarang juna tak menemukan alasan pasti, kecuali tentang saabat kecil rosi yaitu ten, jenan, tasya, dan yuna.
Untuk yuna, juna pasti kenal karena satu sekolahan dengannya. Untuk tasya, juna juga tahu karena sempat diceritakan rosi singkat. Tapi untuk ten dan jenan, juna sama sekali tak mengetahui apapun.
Harusnya juna melakukan apa yang diperintahkan rosi untuk tak menggali lebih dalam, tapi juna tak bisa mengatasi rasa penasaran khas penggosip yang mengalihkan dunianya selama lima hari ini.
Padahal juna sudah menyebarkan tim BIGGOS nya untuk mencari info, tapi juna rasa yang ia hadapi ini lebih besar dari yang ia pikirkan.
ia mencoba tapi semua akses info ditutupi protocol kuat.
Juna tak mengetahui rosi lebih spesifik. Bahkan masa lalu rosi pun ia tak tahu. Padahal jelas masa lalu rosi lah kunci utama untuk semua permasalahan ini.
Jujur awalnya kan juna memang hanya menganggap migo itu teman nya rosi atau mantan nya rosi, saat itu ia pikir wajar saja untuk menanyakan perihal hubungan rosi dengan migo.
Tapi juna baru sadar bahwa sorot mata rosi sarat akan suatu yang kosong, sakit, dan juga sorot kebencian yang begitu besarnya.
Bahkan dari perilakunya saja juna seolah-olah melihat rosi yang selama ia kenal itu sempat melupakan sesuatu yang begitu besar namun saat ia menyebut 'migo' sesuatu yang besar itu langsung mencuat, memenuhi memori rosi yang sempat dilupakan. Yaa itu setidaknya apa yang dipikirkan juna.
Saking kesalnya dengan migo yang tetap bungkam juna membuat migo babak belur tiap harinya. Tapi, yang anehnya kenapa migo tak pernah melawan nya balik? Gerak-gerik migo mengatakan bahwa migo rela dipukuli juna.
Kan juna jadi parno, otak nya dah kek benang kusut apalagi pas dia mau gak mau percaya sedikit-demi sedikit perkataan sahabat nya.
"mungkin dulu si migo pernah ninggalin rosi gitu aja" namun ia sangkal.
"gak lah, masa dulu dia masih smp-an ditinggalin migo ampe kek se-gitu nya?"
"ahh atau migo dulu pernah jahil keterlaluan ke rosi?"
"dih!, masa di jahilin aja ampe rosi kek trauma gitu?" sangkal juna lagi.
Arka merubah tatapannya jadi serius "eummmm----maaf nih ya jun, eummm gue agak gak enak sih ngomong nya tapi lo jangan tersinggung dulu ya."
" gue pernah baca novel, jadi si cowok nya tuh kayak pernah ngelakuin kekerasan seksual padahal umurnya masih smp-an gitu ke cewek nya. Jadi ceweknya kayak trauma gi-----
BRUKKK-----"APA MAKSUD LO ARKA!!?----
"tenang juna, tadi kan arka Cuma bilang dari novelnya. Dengerin dulu apa yang bakal diomongin arka, lo juga jangan cepet kesinggung gitu" nara berasil memadamkan api pada hati juna.
"itu yang gue baca sih, tapi kan kita gak tau apa yang terjadi ke rosi dulu. Mungkin kalau bukan itu penyebabnya terus apa?" tanya arka Lelah.
Tiba-tiba nara dan arka seolah-olah dapat sinyal secara bersamaan mereka berdua bertatapan "AHHH KEMATIAN!!!"