"Jangan deh. Masa gua selama ini ga ada kabar buat dia terus tiba-tiba gua bicara kaya gitu. Ga, ga boleh. Gua ga boleh pesimis. Harus terus perjuangin Kia." Akhirnya Arsa mengurungkan niatnya untuk mengirimkan pesan seperti itu kepada Kia. Ternyata rasa cintanya kepada Kia lebih besar daripada rasa pesimisnya.
Rasa rindu juga sudah tidak bisa di bendung lagi. Kerinduan Arsa kepada Kia sudah tidak bisa di bohongi lagi. Sampai pada akhirnya Arsa kembali menghubungi Kia. Namun bukan untuk berbicara yang aneh-aneh kepadanya, tetapi untuk menanyakan kabarnya saat ini. Walaupun hanya untuk menanyakan kabarnya saja, sepertinya itu mampu membuat Arsa kembali bersemangat. Kebetulan sekali ketika Arsa menanyakan kabar Kia, pada waktu itu Kia sedang sakit dan bahkan harus di rawat di rumah sakit.