"Makin manis aja."
"Jangan ngomong gitu. Aku malu."
"Rindu mulu nih."
"Siapa?"
"Kamu."
"Iya lah. Namanya juga ga bisa ketemu udah hampir 3 bulan. Chatan juga jarang. Emang kamu ga kangen sama aku?"
"Ya kangen. Cuma kalo cowok itu kan ga mau nunjukkin gitu kaya cewek."
"Iya deh."
"Jangan manyun gitu. Jelek tau. Kamu masih sering ketemuan sama Randi?"
"Hmmm sering si. Cuma kan aku sama Randi cuma sahabatan doang."
"Iya tau. Aku nanya aja kok. Jalan yu? Mau ga?"
"Kemana?"
"Kemana aja."
"Mauuu." Jawabku dengan nada yang begitu semangat.
"Yaudah izin dulu sama Ibu dan Ayah kamu."
"Iya, sebentar." Kemudian aku langsung menghampiri Ibu dan Ayahku.
Ternyata Ibu dan Ayahku ada di kamarnya. Mereka berdua sedang membicarakan sesuatu. Aku sempat mendengarnya sedikit jika Ayah dan Ibuku itu sedang membicaran hubungan aku dan Mas Arsa.
"Ibu, Ayah."
"Iya? Kenapa nak?" Tanya Ibuku.
"Tadi Mas Arsa ngajak aku buat jalan-jalan ke luar. Boleh ga?"