"Jika kalian bertengkar dengan siapapun, tolonglah diantara kalian harus ada yang mengalah salah satunya. Percayalah, jika hal itu dilakukan, maka kalian sendiri yang akan merasakan bagaimana indahnya perdamaian." Arnelish revina
°°°
Jakarta dikenal dengan kemacetan jalanannya, namun tidak semua jalanan bisa macet bukan? jakarta juga dapat mendirikan perusahaan perusahaan besar yang didirekturi oleh siapapun dan ditempat manapun. Salah satunya adalah perusahaan ini, perusahaan ini termasuk perusahaan terbesar setelah perusahaan yang berhasil bertengger di posisi pertama. Tapi perusahaan ini beda, apa yang membuat perusahaan ini berbeda? ya, perusahaan besar ini di direkturi oleh gadis cantik berusia 18 tahun.
Bohong jika kalian tidak mengetahui perusahaan AN Group, aku akui kalian memang tidak mengetahuinya, tapi sebagian orang memang sudah tau bahwa ada perusahaan besar itu berdiri dengan kokoh dan mewah di sana, tapi tidak dengan direktur muda satu ini. Saking sibuknya, gadis ini sama sekali tidak peduli dengan dunia luar. Apapun yang mereka lakukan di dunia luar, nelish akan terus fokus pada perusahaannya.
AN group berhasil diliput pada saat sang direktur muda ini baru menginjak umur 18 tahun, dulunya perusahaan AN group ini dipimpin oleh sang ayah yang dikenal dengan direktur wiguna pada saat sebelum kecelakaan itu terjadi. Direktur wiguna ini berhasil dikenal dengan keramahannya, wajar jika anaknya seramah ini. benih tidak jauh dari induknya.
Gadis cantik yang mendapat julukan Direktur manis ini ternyata selain berprilaku manis dia juga bisa sesantai yang jarang orang lihat.
Santai memang sudah seharusnya bagi seorang direktur jika sudah tidak mendapat pekerjaan, direktur juga butuh istirahat. Tapi nelish dibuat kesal oleh sekertarisnya, Bahkan saking kesalnya dia terus saja mengacuhkan apa perkataan yang sekertarisnya itu katakan. ini waktu santai nelish, tapi lagi dan lagi waktunya harus diambil karena keputusan sepihak antara perusahaan lain dan sekertarisnya.
Terlihat santai dimata Naura, perlakuan nelish itu langsung berhasil mendapat gertakan dari sekertarisnya. Pada saat di depan karyawan it's oke naura masih bisa toleransi untuk tidak marah, tapi jika sudah di ruangan ini, hyera akan berteriak semau dia, sekeras apapun hyera berteriak pasti tidak akan terdengar sampai keluar karena ruangan ini kedap suara. Apa yang membuat hyera marah semarah ini?.
"Nona Arnelish revina yang terhormat, apakah anda budek huh? apa telingamu sudah tidak berfungsi lagi? Aku sudah bilang kan hari ini ada sedikit perubahan jadwal, tapi kenapa kamu sesantai ini?. Jam ini kita akan ada pertemuan dengan direktur perusahaan WM company, aku tidak mau mereka menunggu lama, sekarang cepat bersiap jangan membuat mereka menunggu lama lagi, aku yang malu harus berkata apa nanti." ucap Naura, sekertaris sekaligus sahabat dari nelish.
Bukan hanya berperan sebagai sahabat saja, Naura juga sudah nelish anggap sebagai satu sosok orang yang menjadi penyemangat hidup nelish saat nelish harus ditinggal oleh orangtuanya dulu.
Mengingat usia mereka hanya terpaut 3 tahun, hal itu membuat naura juga sudah menganggap nelish sebagai adiknya sendiri, maka dari itu naura berani membentak ataupun memarahi nelish. Arnelish pun tidak masalah akan hal itu, dia malah senang, dia dibentak malah merasakan bahwa dia tidak sendiri di dunia ini walaupun hanya hyera temannya untuk saat ini.
Nelish memutar bola matanya malas saat mendengar teriakan naura, Teriakannya sudah seperti ibu ibu memarahi anaknya asal kalian tau, cerewet juga. sangat cerewet!!
"Wow! Naura, kenapa mendadak jadi seformal itu? Biasa saja bisa kan." Jawab nelish.
Sepertinya naura masih belum puas dengan jawaban yang nelish jawab. Bukannya puas Naura justru malah merasa enek mendengar namanya disebut tanpa embel embel 'kakak', perkataan itu sama sekali bukan gaya nelish.
"Panggil aku kakak nel, tidak sopan juga ya rupanya, aku bilang cepat jangan membuang waktu lebih lama lagi." Gertak naura.
"Tidak mau!, sudah aku katakan batalkan semua jadwalku hari ini, bahkan aku memintanya dari kemarin, tapi kamu tidak mematuhi perintahku. Aku ini boss mu Naura dan kau harus ingat, kamu itu sekertarisku. Dan tugas sekertaris adalah mematuhi segala perintah bossnya bukannya malah membantah seperti ini." ujar nelish sedikit membentak.
Naura yang mendengar bentakan dari nelish hanya bisa tersenyum mengejek, benar benar bukan gaya Arnelish.
"Dengan urusan yang ini aku mau kamu nurut padaku nelish, kita berbalik kedudukan untuk hari ini, kamu yang aku perintah dan aku yang memerintah. Jadi nel tolong turuti perintahku sekali ini saja, proyek ini penting. Sangat penting!, Jadi cepatlah." Jawab naura sedikit memohon.
nelish muak dengan deringan ponsel sekertarisnya yang tidak dengan bosannya berbunyi sedari tadi, tatapan yang naura berikan ke nelish sangatlah nelish benci. nelish benci di gertak seperti ini, jika naura mengerti posisinya, Bolehkah nelish mengatakan bahwa dirinya ini lelah?
Naura Mencoba tenang saat mengangkatnya, mengangkat telpon dari sekertaris direktur WM company.
Meihat Nelish yang tidak peduli dengan ponselnya, membuat naura sedikit tenang. Itu artinya nelish tidak akan berteriak.
"Ya hallo" naura menyaut saat mendengar suara laki laki di sebrang sana bicara, hyera menyerengit bingung.
Sebuah perusahaan dengan direktur yang berjenis kelamin laki laki mungkin akan memiliki sekertaris perempuan, itupun sebagian besar begitu. Tapi nyatanya dugaan naura melenceng, seekrtaris direktur itu berjenis kelamin laki laki. Naura sangat tidak menyangka, hal ini memanglah nyata. nyatanya perusahaan sahabatnya juga bersekertaris perempuan, siapa lagi jika bukan dirinya.
Naura mengaggukan kepalanya tanda dia mengerti dengan apa yang dibicarakan sekertaris itu, Naura berusaha untuk tenang saat berbicara, tapi pada saat mendengar sekertaris itu berkata lembut, Naura bisa sedikit santai.
"Ya kami akan segera kesana, kemungkinan 10 menit lagi kami sampai, saya mewakilkan perusahaan, maafkan atas keterlambatan perusahaan kami." Jeda beberapa detik, tidak lama kemudian Naura langsung berterima kasih karena mereka sudah mau menunggu 10 menit lagi.
Sambungan telpon terputus, Nelish yang mendengarnya pun hanya bisa memutarkan bola matanya malas, siapa suruh Naura menerima bisnis kali ini sendiri, yang paling parahnya adalah bisnis ini diambil tanpa sepengetahuan Nelish. Keterlaluan.
Hyera membalikan badannya ke arah nelish saat sambungan telponnya sudah benar benar terputus.
"Dengar sendiri kan Nel, mereka rela menunggu 10 menit lagi demi mendapatkan bisnis ini. Jadi untuk kamu, cepatlah bersiap kita akan segera ketempat yang sudah mereka booking disana. Asalkan kamu tau, mereka sudah menunggu lama disana, kamu mungkin biasa saja tapi yang akan malu disini adalah aku, aku yang menjanjikan ini akan baik baik saja. Aku tau kamu tidak mungkin mempermalukanku semudah itu, jadi ayo cepat tidak ada penolakan lagi!" Ocehan Naura berhasil mendapat decakan malas dari nelish.
Tentu saja nelish tidak akan membiarkan hal itu terjadi, karena sekertarisnya ini juga sahabatnya, sekaligus kakaknya. siapapun tidak akan nelish biarkan untuk mempermalukan naura, jadi nelish tidak mungkin menerima bisnis ini dengan semudah itu walaupun perkataan naura juga adalah kata ancaman.
"Salahmu sendiri main menerima apa saja tanpa sepengetahuanku, akibatnya harus kamu sendiri yang tanggung sendiri, Sebab mengenai masalah ini aku tidak tahu apa apa" ucap nelish tanpa bangkit sedikitpun.
Sejujurnya naura sudah sangat muak dengan ucapan nelish, naura dengan berani menarik tangan nelish dengan keadaan nelish yang sama sekali belum siap untuk ditarik.
"Ayo cepat!!." Ujar naura.
Nelish sudah kelewat kesal, Nelish dengan spontan berteriak tepat didepan muka sekertarisnya.
"Naura!!, apa telingamu sudah tidak berfungsi lagi hah? apa perlu kita kedokter untuk meeriksakan telingamu? aku sudah katakan bukan batalkan semua jadwalku untuk hari ini, kau sama sekali tidak memikirkan pikiranku. Mengapa tidak kamu saja yang menjadi direktur di perusahaan ini kalau begitu, rasakan jadi aku bagaimana rasanya. Barulah kamu mengerti." jawab nelish dengan nafas terengah.
Naura tertawa hambar, bos nya ini memang agak sedikit keras kepala sampai sampai membawa soal kesehatannya. Sebisa mungkin naura untuk tenang dan sebisa mungkin juga naura mempertahankan diri untuk tidak luluh.
"Kau dengar kata ini, TIDAK ADA PENOLAKAN! sudahlah ayo cepat." Nelish menghembuskan nafasnya marah, jadi dengan terpaksa dia harus mengikuti arah sekertarisnya pergi tanpa ada niat sedikitpun untuk kembali bicara pada sekertarisnya itu, hatinya sakit diteriaki naura sampai sekencang itu.
Jika boleh mengatakan, nelish lelah dengan semua ini, dan pekerjaan ini juga.
Tatapan para karyawannya pun sudah biasa melihat bos dan sekertarisnya seperti itu, mereka sudah tau apa yang terjadi dengan kedua orang itu jika mereka berdua didalam ruangan nelish. Mereka tau bahwa bos dan sekertarisnya ini pasti ada sedikit pertengkaran tadi, yang awalnya ruangan nelish kedap suara, pada saat itu juga ruangan itu menjadi terdengar keluar walaupun hanya samar samar saja.
Itulah yang terjadi pada saat mereka bertengkar, salah satunya pasti akan ada yang mengalah.
°°°
Bersambung....