Hampir tiga jam lebih Kalista membolak-balikan ponselnya. Ia menunggu kabar dari Ira yang belum menghubunginya sejak tadi. Kepalanya sampai pusing memikirkan Vito dan Ira.
Kalista sudah boleh pulang oleh Dokter Apri akan tetapi, tak ada yang menjaga Arthur. Kalista tak mempercayai Dea sama sekali tidak. Wanita itu tak membuat Kalista mempercayainya. Dea membuka laptop-nya entah apa yang sedang ia kerjakan sekarang Dea begitu serius mengerjakannya entah apa yang dikerjakannya. Kalista tak akan membiarkan Arthur bersamanya.
Sekarang Arthur yang bingung harus berbuat apa dihadapannya ada wanita yang membuatnya tergoda. Satu Kalista satu lagi Dea. Permainan Dea sangat enerjik membuat Arthur ingin merasakan sentuhannya lagi. Arthur tau ia serakah meinginkan wanita lain selain Kalista tapi, bagaimana lagi hasrat Arthur itu normal hasrat tak bisa menolak dua wanita yang menawarkan tubuhnya padanya.
