Derrick adalah kakaknya? Aku baru dengar tuh.
Apa dia putri mantan selir dengan Ayahku? Apa mantan selir memiliki anak dengan pria lain?
Apakah mereka benar-benar memiliki hubungan sedekat itu?
"Ibu kandung Duke, Nyonya Augusta adalah kakak perempuan Nyonya Belvitti."
Dengan cepat Agatha menjelaskan hubungan mereka.
"Ah, adik sepupunya."
Lagi-lagi gadis itu tertunduk malu.
"Yang mulia Duke dan Putriku memiliki hubungan yang sangat dekat layaknya kakak adik kandung. Terkadang kami lupa jika mereka hanyalah saudara sepupu."
"Maafkan kelancangan saya Putri. Saya tidak memiliki saudara lain, jadi saya selalu menganggap Yang mulia Duke sebagai saudaraku sendiri"
"Tidak masalah. Jika Derrick menganggap anda sebagai saudara perempuannya yang terkasih, maka aku tidak akan mengatakan apapun. Tapi ingatlah bahwa diluar anda mungkin berada dalam masalah jika memanggilnya dengan tidak hormat."
"Kami akan mengingat nasihat anda Putri."
"Sebelumnya anda mengatakan terburu-buru datang ke Ibukota. Apakah ada yang perlu kalian diskusikan dengan Duke?"
"Ah itu," Lady Aristine meraih tangan putrinya dan menggenggamnya dengan sayang, "Belle sudah berusia dewasa untuk melakukan debutnya sendiri tapi dia terus menundanya karena kakaknya, ah maksud saya Duke berada di perbatasan. Belle ingin kakaknya yang mendampinginya saat dia memasuki lingkaran sosial untuk pertama kalinya"
"Oh!"
Aku pasti sudah gila karena berpikiran negatif sebelumnya. Cara dunia bekerja tetap sama saja rupanya. Di duniaku sebelumnya ataupun disini, seseorang harus memiliki nama yang kuat agar mampu berdiri dengan teguh di antara aristokrat lain. Aku rasa inilah yang diinginkan oleh pasangan bangsawan tanpa kekuatan ini disini.
"Ya, kalian terlambat. Duke Calverion telah kembali ke perbatasan dan perayaan debutan untuk para gadis sudah berlalu. Kalian harus menunggu tahun depan jika Lady Belvitti masih ingin melakukan debut di Ibukota."
Tentu saja perayaan kedewasaan untuk pria dan wanita muda tidak harus dilakukan di ibukota kerajaan Balstar. Selain bangsawan dengan status tinggi yang wajib debut di istana kerajaan, setiap penduduk asli Balstar bisa memilih debut di empat wilayah bagian. Tapi tentu saja debut melalui pesta kekaisaran akan menjadi pilihan paling baik untuk memasuki dunia aristokrat yang lebih tinggi.
"Itulah yang kukatakan pada Belle. Tetapi dia tetap berkeras untuk melakukan debut didampingi kakaknya."
Sepupu. Hanya sepupu. Aku mengoreksinya dalam hati.
"Aku sudah cukup tua, melakukan perjalanan kembali ke selatan akan sangat memberatkan fisik"
"..."
"Ah, ini juga kesempatan yang bagus buat Belle untuk mempelajari kebiasaan para bangsawan di Ibukota sebelum dia memasuki lingkaran sosial tahun depan."
"..."
"Sebagai Bibi kerabat anda, saya bisa membantu anda Nona muda. Anda pasti kesulitan selama ini."
Bibi kerabat? hubungan seperti apa itu. Kita bahkan tidak berbagi darah yang sama. Aku bahkan kehilangan ibuku karena kecemburuan saudari anda.
Dia menyebutku apa?...Nona muda? Dan apa dia berpikir aku tidak cukup kompeten untuk mengurus orang-orangku dan wilayah Calverion?
"Agatha..."
"Ya Milady!"
"Tolong panggilkan Hanson kesini."
"Baik!"
Tidak ada percakapan apapun diantara kami selama Agatha pergi untuk mencari kepala pelayan. Tetapi Aristine Belvitti cukup santai untuk menikmati teh dan kue-kue yang dihidangkan sementara putrinya menatapku dengan senyum malu-malu.
"Anda memanggil saya Putri?"
"Ya. Ini adalah nyonya Belvitti dan putrinya Belle. Untuk sementara mereka akan tinggal di paviliun. Tolong persiapkan itu."
"Baik Putri."
"Putri, bukankah akan lebih praktis jika kami tinggal bersama denganmu disini. Bahkan lebih nyaman karena tidak perlu menambahkan pelayan untuk melayani kami di Paviliun"
Aku tidak bisa menahan tawaku mendengar permintaan Aristine Belvitti. Apakah dia benar-benar menganggap aku anak kecil yang akan mudah dia tangani?
"Dalam perjalanan kesini, aku melihat beberapa perlengkapan yang anda bawa. Jadi kurasa membiarkan anda tinggal di Paviliun akan membuat anda lebih nyaman. Anda bisa menatanya sesuai selera anda. Aku harap anda bisa menerimanya."
"Anda benar-benar baik Putri. Memang akan mudah bagi saya menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sambil belajar mengamati kebiasaan para bangsawan ibukota."
Ah, setidaknya putrinya lebih bijaksana dari ibunya. Dia menangkap keenggananku untuk tinggal bersama mereka.
Aku berdiri sebelum Aristine Belvitti kembali membuka mulutnya yang tidak puas. Saat ini aku benar-benar kelaparan. Dan saat seperti itu aku mudah kehilangan kesabaran. Sebelum aku benar-benar tahu apa keinginan mereka, aku tidak boleh kehilangan kesopanan sebagai Duchess Calverion terhadap kerabat darah Derrick.
"Kalian bisa bicara pada Hanson jika kalian membutuhkan sesuatu. Aku akan permisi sekarang."
Aku menganggukkan kepalaku dengan sopan sebelum meninggalkan kedua wanita itu.
"Khun, apakah kau mengenali mereka?"
Sebagai seorang dengan status budak, Khun tidak akan berdiri disamping anggota keluarga Calverion untuk dikenali siapapun. Tetapi sebagai seorang Irie, dia akan menjadi bayangan bagi siapapun yang dilindunginya. Sebelumnya dia adalah Irie terdekat yang melindungi Derrick, jadi masuk akal jika sedikit banyak dia akan mengetahui siapa saja relasi Derrick.
"Uhmm, saya pernah melihat Nyonya Belvitti sekali saat Yang mulia masih sangat muda. Sepertinya Yang mulia juga pernah mengirimkan beberapa bantuan pada Nyonya Belvitti dan putrinya."
"Saat Duke masih muda? Apakah anda sudah berada dalam keluarga Calverion sejak lama? Kenapa aku tidak pernah melihat anda sebelumnya?"
Aku tahu seorang Irie tidak akan menjadi pribadi nyata. Mereka hanya akan hidup dan mati sebagai bayangan bagi tuannya. Kecuali Khun saat ini yang harus memperlihatkan sosoknya agar orang-orang dapat melihat aku sebagai gadis bangsawan yang dikawal sebagaimana mestinya.
Atas pertanyaan penasaran Agatha aku juga menatap Khun ingin tahu. Jika dia sudah bersama Derrick saat masih kecil, apakah dia sudah menjadi Irie saat itu. Seberapa hebat kemampuannya hingga bisa dipilih mengawal Derrick.
"Yang mulia sedikit aktif saat lebih muda. Dia suka melarikan diri dari Mansion untuk bermain. Yang mulia benci dengan pengawal dewasa jadi dia selalu menghindari mereka. Hanya dengan anak seusianya, yang mulia akan melonggarkan kewaspadaannya, jadi biasanya saya akan mengikutinya kemana-mana."
"Ah pasti karena saya tiba saat Yang mulia Duke sudah meninggalkan Mansion sampai saya tidak pernah mengingat anda"
"Pasti begitu!"
Khun menjawab Agatha sambil tersenyum.
"Sa... saya akan meminta koki menyiapkan makan malam anda Putri"
Dan dalam sekejap dia kabur.
"Khun, apa kau tahu jika senyummu berbahaya?"
"Umm, sepertinya Yang mulia pernah mengatakan hal yang sama. Padahal saya bisa memiliki banyak keuntungan darinya tapi Yang mulia melarang saya sering tersenyum. "
Aku berhenti berjalan dan menatap Khun.
Apa dia serius dengan perkataannya?
Derrick juga menyadari pesona berbahaya dari senyumnya. Dan Khun dengan tidak tahu malu bahkan menyebut keuntungan yang bisa dia peroleh dari tersenyum. Benarkah ini pria yang sama dengan pria bermata dingin yang menawarkan kesetiaannya padaku?
***
_Di ruang tamu_
"Di... dia pergi begitu saja? Gadis kecil yang sungguh tidak sopan."
"Ibu."
"Nyonya, karena hubungan lama, saya akan dengan baik hati mengingatkan anda untuk menjaga kata-kata anda. Putri Calverion sekarang adalah Duchess of Calverion."
"Hah, dia mendapatkannya karena keponakanku tidak ingin direpotkan dengan segala urusan pengelolaan wilayah."
Hanson menarik napas mencoba meredam emosinya. Sejak dulu Aristine Belvitti adalah wanita sombong yang sangat mengagungkan garis darah bangsawannya. Meskipun bukan berasal dari status yang tinggi, Belvitti adalah salah satu keluarga bangsawan yang sudah ada sejak pendirian kekaisaran Balstar. Karenanya wanita itu tetap mempertahankan nama Belvitti meskipun dia sudah menikah dengan bangsawan lain di wilayah selatan.
Dia bahkan tetap mengangkat kepalanya tinggi-tinggi di hadapan mantan Duchess karena dia tahu Ibu Niesha bukan berdarah bangsawan.
"Ibu, kita datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Aku yakin Lady Niesha punya jadwal lain yang perlu dikerjakan. Tenanglah bu! Pak Hanson, tolong maafkan kekasaran kami. Sekarang, bisakah anda mengantarkan kami ke paviliun?"
Belle Belvitti tersenyum sopan pada Hanson.
Ah, setidaknya putrinya cukup sopan dan menggunakan otaknya dengan baik. Hanson membalas senyum Belle Belvitti.