Setelah berjam-jam berada dalam perjalanan, akhirnya mereka semua pun sudah berada di sebuah Vila yang merupakan milik keluarga Rai dan Rain.
Pemandangan indah dengan kebun teh yang menjadikannya semakin terlihat indah membuat Samuel, Denis dan Viona tersenyum senang melihatnya.
"Gilaaaa, indah banget, ya!" ujar Viona dengan tidak percayanya. Sedangkan Denis yang mendengarnya pun langsung geleng-geleng kepala, dan berkata, "Norak!"
Samuel yang melihatnya pun langsung menghela nafas dengan kedua tangan yang melipat di dada. Laki-laki itu akhirnya memutuskan untuk mendekati sepasang tunangan muda itu yang saat ini sedang berada di dalam Vila untuk menurunkan barang-barang.
"Rai," panggilnya ketika sampai di dalam.
"Ya," sahut Rai yang saat ini baru saja menyimpan barangnya. "Ada apa?"
"Nggak, gue boleh bantuin nggak?"
"Hm, boleh. Tuh, di bagasi mobil masih banyak barang-barangnya, angkat aja masukin ke kamar kita."