Selamat membaca…
.
.
Lanjutan dari flash back part sebeumnya okeh :*
.
.
"emangnya cassie gak gitu? Helo, kalo lo miskin dan jelek gak bakalan di lirik sama cassie!" kata Melia terkekeh.
Aksa terdiam sejenak, ia tidak bisa membalas ucapan sahabatnya, memang benar, jika bukan karena fisisknya yang bagus dan ekonomi keluarganya yang mapan, Aksa tidak yakin cassie akan mau pacaran dengannuya.
"benarkan? "
" always right, hehe!" kekeh Aksa dengan perasaan taknyaman menghingapi dadanya.
Aksa duduk di kursi yang ada di balkon kamarnya, melahap telur rebus dengan perlahan, memikirkan setiap kaliamat yang di katakana oleh gadis yang duduk di balkon yang bersebrangan dengan dirinya.
Banyak sedikitnya, ucapan Melia menyinggung ego Aksa, bagaimana pun juga ia sangat mencintai cassie, terlepas kecantikan dan kekayaan dari gadis itu Aksa benar benar tulus mencintai gadis itu, karena ia mencintai cassie secara spontan tanpa aba aba.
Rasa yang timbul setelah sebuah hubungan.