Selamat membaca..
.
.
Aksa menutup pintu kamar Aletta dengan perlahan, membawa nampan yang terdapat peralatan makanan yang telah kosong.
Aksa menghela nafasnya lelah, ia tidak mengerti apa yang sebenarnya yang terjadi, Aletta selalu saja berkata tentang kematian dan perpisahan. Bahkan aksa pernah mendengar Aletta berbisik di telinganya, mengatakan.
'apa pun yang terjadi nanti, Aku tetap menyangi mu!'
Kalimat itu terdenagar begitu lirih, sedih dan tidak berdaya, hingga Aksa tidak bisa menahan dadanya yang terasa akan meledak ketika itu juga. Begitu menyakitkan saat kalimat itu melewati telinganya, seolah kalimat itu langsung berlari mengejar jantungnya, kemudian menikamnnya.
Benar benar sakit.
Aksa memejamkan matanya sejenak, lalu membukanya kembali, ingatanya kembali jatuh kepada kejadian yang belum lama itu.