Selamat membaca
.
.
"Aletta tunggu"
"apa lagi?, bukan kah anda punya pekerjaan peting dari pada saya hari ini!" teriak Aletta mendongkak marah sambil tersedu dan wajah berlinanag Air mata.
Dan Aksa menyadari, kesalahanya terlalu fatal kali ini. Ia melihat sorot mata kecewa di mata Aletta, kecewa dan rasa marah yang menyatu dalam satu waktu yang sama. Meski tidak rela, Aksa melepaskan tangan Aletta, begitu tangan Aletta di lepas Aletta langsung berlari meninggalkan Aksa di tempat.
Aksa hanya bisa menatap kepergian aletta yang berlari sambil menunuduk hingga gadis itu hilang di puncak anak tangga, lalu di ikuti suara dentuman pintu yang di banting keras. Sdangkan Aksa, ia masih di tempat, bengong menatap tangan kananya yang tadi sempat menghentikan Aletta, tangan yang tadi sempat menyetuh lenan kiri Aletta agar mereka bisa bicara. Tapi itu semua untuk apa?.