Selamat membaca
.
.
"kalau gak boleh gak apa apa kok, ntar Aletta bungkus aja untuk nanti siang!" lanjut aletta mencoba meralat ucapanya.
Aksa berdiri dari tempat duduknya, dengan wajah datar tak terbaca Aksa berjalan mendekati Aletta yang duduk di kursi sambil mengupas telur. Di mata Aletta Aksa terasa begitu gelap dan menyeram kan, saat aksa berhenti di hadapan Aletta, spontan Aletta memejam kan matanya.
BUGH…
Aletta mendegar suara meja yang di gebrak keras, berikut dengan sebuah tepukan lembut di kepalanya, benar benar lembut tanpa ada perasaan menyakiti sedikitpun dari tepukan itu. Meski awalnya sempat terkejut akan suara gembrakan keras dan kencang itu, namun di detik berikutnya Aletta justru merasa tenang saat telapak tangan Aksa bmenangkup puncak kepalanya dengan lembut.