Selamat membaca
.
.
23 Oktober.
Berbaju toga, mengunakan full make up, menegang sebuah piagam dan berdiri di atas mimbar. Sebuah kehormatan untuk seorang Aletta untuk tampil di hadapan halayak sebagai perwakilan mahasiswi utuk menyampaikan pidato. Siapa sangka kali ini dia akan menjadi peserta wisuda terbaik pertama, diantara para cumlaude lainya, dan dirinya lah yang mendapat kan kesempatan emas tersebut.
Yah, kesempatan emas, setidak nya itu yang di fikirkan Aletta sejak tadi pagi. Tadi pagi, sekitar pukul 4 dini hari, barulah Aletta mengatakan bahwa kesempatan untuk menyampaikan pidato adalah sebuah kehormatan dan kesempatan emas.
Lalu bagai mana sebelum pukul 4 dini hari?.
Sejak 3 minggu sebelum wisuda Aletta sudah mendapatkan kabar bahwa dirinya menjadi salah satu perwakilan mahasiswi untuk menyampaikan sebuah pidato singkat. Awalnya Aletta menganggap angin lalu, hingga dirinya mendapatkan surat resmi barulah dirinya menjadi panik seperti orang gila.