"Yank, kamu minumnya kopi pahit?" tanya Bara sambil mengernyitkan wajahnya ketika mereka sudah duduk di kursi.
Pradita terkekeh. "Eh, gak juga sih. Aku cuman iseng aja."
Bara mendesah. "Aku pikir kamu beneran minum kopi pahit. Kamu jadi kayak om aku aja."
"Oh, emangnya om kamu suka kopi pahit?"
"Ya. Setiap pagi dia minumnya kopi pahit Robusta. Mbak Nik gak boleh siapin kopi jenis yang lain. Itu dia minum santai aja meski rasanya pahit."
"Sepahit itu emangnya ya? Aku cobain deh." Pradita menyeruput sedikit kopinya dan kemudian mengernyitkan wajahnya. "Ahiiiwww, pahitnyaaa."
"Udah, jangan dipaksain! Kasih gula aja, Yank."
"Eh, tapi mayan enak juga. Cobain nih." Pradita menyodorkan gelasnya pada Bara.
"Gak mau."
"Ih cobain."
