Selanjutnya Bara membalas pukulan Danu dengan perlahan. Sekeras apa pun Danu melakukan smash, Bara menangkis kok itu dengan lembut dan mengarahkannya dengan mudah.
Hal itu membuat poin Bara dan Pradita terus bertambah. Arini meminta untuk beristirahat sebentar. Bara merangkul bahu Pradita dan mereka berjalan menuju ke tempat duduk untuk minum.
"Bar, kayaknya cara kita ngalahin mereka berhasil," kata Pradita. "Aku pikir pake cara itu malah bikin kita kalah, eh tetep aja kita dapet poin. Kira-kira si Danu marah gak yah?"
"Kenapa dia harus marah? Dari tadi kan dia smash aku terus, tapi aku berhasil bales meski pake cara halus."
Pradita meremas tangan Bara. "Kamu hebat banget sih ngebalikin kok-nya? Kalau aku udah di-smash kayak gitu, aku pasti gak bisa mukul lagi."
Bara mengedikkan bahunya. "Aku cuman latihan sama Pak Kusnadi doang kok. Aku gak pernah ikut pelatihan khusus."
"Wah, berarti Pak Kusnadi itu jago banget ya mainnya. Apa jangan-jangan dia atlet?"