Waduhh hujan nih, semoga gak lama hujannya" ucap redy
"Iyaa.. Semoga aja cepet reda. "
"Loe kedinginan ya? Ini pakek aja jaket gue" ucap redy sambil melepas jaketnya
"Peka banget sih loe.. Tau aja kalau gue kedinginan" ucapku sambil badanku mengginggil kedinginan
"Iyalah, nanti kalau loe sakit gimana? sini gue pakein" ucap redy sambil memakaikan jaket
"Besok loe ngampus jam berapa? " tanya redy
"Jam 10"
"Besok Gue jemput ya.Sekalian sarapan" tanya redy
"Gausah. Biasanya gue juga berangkat naik motor sendiri kekampus.Nanti malah ngerepotin loe." jawabku
"Yahh gue ditolak, beneran nih gamau?gapapa kalau sama gue.Santai aja"
"Ehmm yaudah.. Oke gue mau. "
Hujan reda. Aku dan redy kembali melanjutkan perjalanan pulang. Sesampainya di depan kosku
"Makasih ya buat malam ini, oiya jaket gue loe pakek aja dulu gapapa. Jangan lupa minum yang anget anget biar gak kedinginan.Jangan lupa Besok kekampus kita barengan " ucap redy sambil menstater motornya
"Iya gue gak bakal lupa. Gue juga makasih banget. " ucapku sambil tersenyum
"Yaudah gue pulang duluan ya cantik" ucap redy sambil memacu motornya
Aku memasuki kamarku. Betapa indahnya malam ini. Redy adalah tipe cowok yang sangat romantis dan humoris. Malam ini, aku telah dibuat jatuh cinta (lagi)
Aku membuka handphone ku. Banyak sekali pesan whats app dari billy dan jehan yang belum sempat kubaca karena aku terlalu sibuk mengobrol dengan redy dan tidak sempat membuka handphone.
*****
Hari senin
Aku turun dari motor redy. Kami telah sampai diparkiran kampus. Kami berjalan bersama menyusuri lorong kampus.
"Makasih loe udah jemput gue" ucapku sambil berjalan disamping redy
" iya tuan putri.. Lagian searah juga "
Aku melihat billy berjalan menuju ke arahku
"Ikut gue. " tiba tiba billy menarik tanganku
"Loe siapa? " redy mencoba menahan billy
"Gausah ikut campur." Ucap billy sambil matanya melotot ke arah Redy
"Redy. Maaf yah gue pergi ke kelas dulu sama Billy, kebetulan dosennya udah dateng." Ucapku sambil menarik lengan billy dan berlari menjauh dari redy
Aku dan billy masuk ke dalam kelas dengan mata kuliah yang sama. Aku duduk di kursi barisan tengah, sedangkan billy duduk di belakangku.
"Ima, cowok tadi siapa?." Tanya billy sambil menendang kursiku
"Apaan sih? Ganggu. " Ucapku kesal sambil menoleh ke arah billy
"Semalem loe kemana? Gue tu mau ngomong penting sama loe. Kenapa pesan gue cuman loe baca? Kenapa waktu gue telepon malah dimatiin?." Tanya billy
"Berisik banget sih loe, bisa diem nggak? Nanti aja ngobrolnya kalau udah selesai kelas." Jawabku
5 menit kemudian dosen mata kuliah sosiolinguistik datang. Bagiku, mata kuliah ini sangat membosankan dan berhasil beberapa kali membuat mataku hampir terlelap.
Mata kuliah sosiolinguistik berisi konsep dasar sosilinguistik sebagai bagian dari disiplin linguistik yang meliputi konsep dasar sosiolinguistik, masyarakat tutur, variasi bahasa, kedwibahasaan, diglosia, pemilihan bahasa, alih kode dan campur kode, sikap bahasa, pergeseran dan pemertahanan bahasa, etnografi komunikasi, serta penerapannya dalam analisis pemakaian bahasa dalam konteks sosial budaya di masyarakat
90 menit kemudian pembelajaran dikelas selesai. Sebagian besar mahasiswa beranjak keluar dari kelas. Aku menoleh ke belakang. Aku melihat billy tertidur dengan pulas dengan kepalanya diatas meja.
Aku memandangi wajahnya yang terlihat kelelahan dengan segala kesibukannya sebagai seorang presiden mahasiswa. Aku menoleh ke sekeliling ruangan kelas. Saat ini,hanya ada aku dan billy di ruangan kelas.
Aku memandang badannya yang Kurus dengan dibalut kemeja Kotak.Tanpa aba aba tanganku sudah mengelus lembut rambut billy.
"Ima." Tiba tiba billy terbangun dan dengan cepat ia mengenggam tanganku yang sedang mengelus rambutnya
Kami saling berpandangan. Aku melihat kedua matanya berwarna merah. Sepertinya billy begadang semalaman.
"Lepasin tangan gue." Ucapku sambil mencoba melepas genggaman tangan billy
"Loe masih sayang kan sama gue? ." Tanya billy sambil tangannya masih mengenggam erat tanganku
"Hah?. " Aku melongo
"Jawab dulu lah, loe gak bisa ngelupain gue kan? . " Tanya billy
" Ima, yuk ke kantin. " Teriak jehan sambil berjalan ke arahku dan billy
"Urusan gue sama ima belum selesai. Mending loe pergi. " Ucap billy kepada jehan
"Oh. Ternyata loe kasar juga ya sama cewek ." Ucap jehan sambil memandang mata billy
"Jehan, mending loe ke kantin duluan. Gue masih ada urusan penting sama billy. Please tinggalin gue sama billy ya." Ucapku pelan kepada jehan
Aku sudah lama mengenal billy. Jika aku tidak menahan billy, mungkin jehan sudah babak belur. Billy terkadang susah mengontrol emosinya.
Billy adalah tipe cowok yang sekali disulut api akan membesar dengan cepat. Jehan kemudian pergi meninggalkan aku dan billy.
" Billy, mending kita ngobrolnya diluar kampus aja gimana?." Tanyaku pada billy
"Oke, ikut gue"
Aku dan billy berjalan keluar dari ruangan kelas. Kami menyusuri lorong kampus menuju Parkiran. Banyak mata memandang aneh ke arahku dan billy, tapi aku tak peduli.
Sesampainya diparkiran, aku tidak sengaja bertemu itak
"Imaaa.. Gimana semalem? Sukses makan malam nya sama re....?."
Belum selesai itak berbicara, aku sudah memotong pembicaraannya.
"Issshh itak.. Ada billy." Jawabku sambil berbisik
"Hah? Upss hampir sajaa." Ucap itak sambil tangannya menutup mulutnya
"Gue mau pergi sama billy." Ucapku sambil menunjuk ke arah billy
"Haii billy. Loe mau pergi kemana sama ima? Kalian mau balikan ya?.Denger denger ada rumor kalau loe udah putus ya sama siska.?" Tanya itak kepada billy
"Kepo banget sih loe. " Jawab billy sambil menstater motornya
Aku menaiki motor billy. Aku dan billy keluar dari parkiran menuju jalan raya.
"Loe mau ngajak gue kemana sih? ." Tanyaku pada billy
Motor billy melaju dengan pelan. Di sepanjang perjalanan aku dan billy hanya diam. Lima menit kemudian kami sampai disebuah tempat nongkrong dengan gedung bergaya classic "Kafe Vienta" .
Ini adalah tempat favorit aku dan billy. Dulu, kami sering menghabiskan waktu disini untuk sekedar mengerjakan tugas maupun kencan.
"Loe tau kafe ini kan?." Tanya billy sambil masuk ke dalam kafe
"Iya, dulu kan waktu kita pacaran sering kesini. " Ucapku sambil berjalan dibelakang billy
"Jadi flashback nih. " Ucap billy sambil memandang sekeliling mencari tempat duduk kosong
Aku memandang sekeliling . Kafe ini tidak berubah. Bangunan dan tempat duduknya pun masih sama, bedanya hanya soal status aku dan billy.
Dulu kami berpacaran, sedangkan sekarang sudah putus dan menjadi mantan.
Billy menarik tanganku dan berjalan menuju kursi dan meja yang kosong. Kami duduk di meja no. 17
Aku dan billy duduk saling berhadapan.