Chereads / MANTAN KU PRESIDEN MAHASISWA / Chapter 10 - Masa lalu Redy

Chapter 10 - Masa lalu Redy

" Gue pernah tulus sama seseorang tapi malah di kecewain. Gue dulu pacaran ,eh malah ditinggal nikah." Ucap redy sambil pandangannya menatap ke depan.

" Sad banget .Loe dulu udah pacaran berapa lama?."

"4 Tahun .Terus pas kuliah ini Gue sama dia kan LDRan . Eh,malah tiba tiba dia ngasih undangan ke gue. Gue mencoba ikhlas sih, walaupun bagi gue itu berat." Ucap Redy sambil menarik nafas panjang.

" Gue yakin,loe bakalan dapet yang lebih baik dari dia." Ucapku.

"Mbak mas dibeli es tehnya .Cuman 5 ribu saja. Dijamin seger. "Ucap pedagang es teh dari arah sampingku.

"Iya doain ya. Dan semoga itu loe." Ucap Redy lirih.

Aku pun menoleh dan menolak tawaran pedagang es teh.

" hah?loe ngomong apa tadi? Gue gak denger. Ada pedagang es teh lewat." Tanyaku pada Redy.

" Oh, itu Gue pacaran 4 tahun cuman jagain jodoh orang ." Ucap Redy sambil tertawa kecil.

"Loe dateng ke acara nikahannya gak?." Tanyaku pada Redy.

"Datenglah.Gue disitu dipeluk sama Orang tuanya, Karena sewaktu pacaran emang gue deket sama orangtuanya.Intinya sih,Jangan terlalu berharap berlebihan sama manusia" Ucap Redy Pelan.

"Iya sih, Menurut gue juga gitu.Gue aja dulu putusin Billy karena dia selingkuh.Padahal, Gue udah setia." Ucapku.

"Loe udah move on belum dari dia?."

"Sulit bagi gue. Loe tau sendiri kan,Gue sekampus sama dia .Sekelas sama dia. Dimana- mana ada dia. Ya,Gue cuman bisa ngehindar dari dia aja sih."

"Gue yakin loe pasti bisa.Sampai sekarang loe belum buka hati buat orang lain?"

"hah?ehm.." Aku terdiam lama.

"Lama banget sih loe jawabnya.Enakan jomblo kan?Bisa bebas." Ucap Redy sambil tertawa cekikikan.

Malioboro semakin ramai Pengunjung. Aku dan Redy memutuskan untuk pulang.Sebelum pulang,Redy mengajakku makan malam.Setelahnya, Redy mengantarkanku pulang ke kosan.

"Makasih ya,Udah ngajakin Gue jalan jalan bonus makan malem." Ucapku sambil turun dari motor Redy.

"Iya sama sama.Makasih juga.Loe udah nemenin gue hunting foto." Balas Redy

"Eh ini susah banget ngelepasinnya." Ucapku sambil mencoba melepas kaitan helm.

"Sini gue bantuin."

"Makasih loh."

"Yaudah gue pulang dulu ya." Ucap Redy sambil menstater motornya.

"Iya hati hati." Ucapku sambil melambaikan tangan.

"Ima. "

Tiba tiba ada seseorang berteriak memanggil namaku.

Aku menoleh. Aku melihat Jehan dan Itak berboncengan motor.Jehan menepikan motornya di depanku.

"Loe kemana aja sih?dari tadi Gue sama jehan nelponin loe.Tapi malah gak loe angkat." Ucap itak sambil turun dari motor jehan.

"Kalian abis dari mana?." Tanyaku.

"Loe tu ya. Ditanyain ,Malah balik nanya." Ucap itak sewot.

"Gue sama itak khawatir sama loe." Ucap Jehan.

" Sorry banget ,Udah bikin kalian khawatir."

"Iya gakpapa ,Gue tadi abis makan malem sama jehan.Yaudah gue sama jehan pulang dulu ya." Ucap itak sambil menaiki motor Jehan.

"Nyet .Gue anterin itak pulang dulu ya." Ucap jehan sambil menstater motornya.

"Iya kalian hati hati."

Aku memperhatikan Itak dan Jehan berboncengan hingga ujung gang. Aku melangkahkan kaki masuk ke Kosan.Tanganku memutar kunci pintu kamarku.

Ceklek.

Aku terduduk diatas kasur.Mataku memandang bingkai foto berisi fotoku bersama Jehan,Itak,dan Boy. Mereka sudah kuanggap sahabat seperti keluarga.Jehan yang konyol.Itak yang cerewet seperti emak emak penagih uang kos.Boy yang selalu berantem tiap ketemu Jehan.Lucunya.

Semenjak aku putus dengan billy. Kehidupanku menjadi lebih baik bersama mereka.Di saat aku jatuh dan kehilangan semangat,mereka selalu datang dan mengiburku.

Tapi,malam ini aku merasa ada yang berbeda.Tumben,Itak dan jehan makan malam berdua.

Biasanya tidak pernah.Lebih seringnya,Aku dan jehan yang makan malam berdua .Entahlah.

Handphoneku berdering.Aku segera mengangkat telepon dari Itak.

"Ima..Gue."

Terdengar suara isak tangis dari seberang telepon.

"Itak.Loe kenapa nangis?."

"Gue mau loe kesini."

"Oke. Gue kekosan loe ya. Jangan kemana mana.Tunggu gue ." Ucapku

Itak menutup telepon.Aku segera mencari kunci motorku dan memakai jaket.Ini sudah hampir pukul 12 malam.Namun,Karena aku tidak tega melihat sahabatku itu menangis.Aku rela malam malam sendirian menembus dinginnya malam.

Kos itak jauh dari kosku.Jika ditempuh dengan kendaraan bermotor.Dapat memakan waktu hingga setengah jam.Aku berhenti di sebuah rumah bercat warna Oranye dan gerbang warna hitam. Aku segera masuk ke dalam gerbang kemudian Berjalan ke arah pintu kamarnya.

"TOK"

Aku mengetuk pintu kamar itak.

"Itak,ini gue ima.Bukain pintu." Aku berteriak dari luar kamar.Namun hening,tidak ada suara."

Ceklek. Aku membuka kamar itak.Ternyata kamarnya tidak terkunci. Namun, tidak ada Itak.Hanya ada banyak bekas tisu berserakan dilantai kamarnya.

Aku keluar dari kamarnya. Aku mendongak keatas dan melihat kepulan asap.Dengan panik, Aku segera menaiki tangga menuju ke atas.Perlu diketahui, di bagian atas Kos itak terdapat seperti tempat luas yang tidak memiliki atap dan biasanya sering menjadi tempat berkumpul sekaligus BaseCamp STARGO.

Aku melihat itak sedang membakar sesuatu.Aku segera berlari menghampirinya.

"Itak.Loe lagi ngapain sih?." Tanyaku pada itak.

Itak tidak mempedulikan kedatanganku.Ia hanya menangis kemudian memandang satu persatu foto-foto polaroid berdua bersama pacarnya .

BRUNG.

Itak melemparkan satu persatu foto polaroid berdua bersama pacarnya ke dalam sebuah tong sampah .Terlihat api melahap perlahan setiap bagian bagian foto itu hingga menjadi abu.

"Itak.Kenapa loe bakar foto foto bareng pacar loe ?." Aku mencoba merebut foto yang masih ada di genggaman tangan itak.

"Biarin im. Biar gue bisa lupain si Roni." Ucap itak sambil melemparkan semua foto polaroid yang ada di genggaman tangannya.

Api sedikit membesar.Aku dan itak segera menjauh. Itak kemudian memelukku erat.Aku membawanya turun kembali kekamarnya.Sesampainya dikamar,Itak masih terus menangis.

"Im..Gue diputusin sama roni.Gue gak tau salah gue apa,Gue cuman minta kejelasan aja.Alasan dia putusin gue apa.Tapi,Akhir akhir ini roni susah banget gue hubungin." Ucap itak sambil menangis terisak.

Aku mengusap punggung itak dengan pelan.

" Kemaren Jehan udah nyariin roni dikosannya.Tapi,kata temen satu kosnya.Roni udah pindah kosan." Ucap itak melanjutkan.

"Instagram,Facebook,Line udah loe coba hubungin?."

"Semua akun sosial media Gue diblokir sama dia. Padahal,Gue cuman minta kejelasan dia aja."

Refleks aku memeluk itak sebentar dan melepas pelukanku.

" Terakhir roni bilang apa ke loe."?

" Terakhir itu gue sama roni abis main seharian ,Ya happy happy gitu. Terus malemnya dia nelepon gue,Bilangnya minta putus.Gue kaget dong."

"Terus?"

" Gue tanya apa alasan dia putusin. Dianya malah matiin telepon gue." Ucap itak sambil terus menangis terisak .

"Gue coba telepon balik kan.Tapi gakbisa.Nomer Whats App Gue udah diblokir sama dia."

" Jadi,loe bener bener gak bisa hubungin dia sama sekali?."

"enggak." Ucap itak sambil kepalanya menggeleng nggeleng.

Handphone itak berdering. Terlihat dari layar handphonennya,Jehan menelepon.