Sesampainya dikosku.
"Loe tunggu diruang tamu dulu, Gue ambilin obat bentar ya. " Ucapku sambil berlari ke arah kamar.
Aku memasuki kamarku dan mencari kotak obat. Setelah menemukan kotak obat, Aku berjalan menuju ruang tamu menemui jehan.
"Jadi, Billy ngajak loe balikan?." Tanya Jehan.
"Iyaa." Ucapku sambil membuka kotak obat.
"Billy itu Playboy. " Ucap jehan.
"Diem dulu. " Aku mengoleskan secara perlahan obat luka di wajah jehan.
"Aww.... Ishhh perih. " Jehan meringis kesakitan.
"Gue gak bakal balikan kok sama billy. Gue bakal berusaha buat ngelupain billy, walaupun itu sulit. " ucapku sambil memasukkan obat luka ke dalam kotak p3k.
"Iya gue tau. Usaha loe buat ngelupain billy emang susah. Loe sama billy satu kampus, satu jurusan, dan kadang satu kelas. Loe harus bisa ngehindar dari dia. Pasti sulit buat loe ngelupain billy. "
"Iya, emang sulit. Semakin gue mau ngelupain dia, Semakin gue malah inget dia. "
"Gue bisa bantu loe buat ngelupain billy. "
"Caranya?. " Tanyaku kepada jehan.
"Jadian sama gue. " ucap jehan sambil menatapku.
"Jehan, gue gak bisa. Gue masih belum bisa buka hati buat orang lain."
Ucapku mantap.
"Loe itu gabisa buka hati buat orang lain atau Loe masih sayang sama billy?. "
Degg.. Jantungku berdegup kencang mendengar pertanyaan jehan. Seketika aku diam membisu
"Gue bakal nunggu Jawaban loe ,Sampai kapanpun gue bakal nunggu. Gue akan selalu ada disetiap loe terpuruk. Pundak gue akan selalu jadi tempat ternyaman buat loe bersandar. Telinga gue akan selalu sabar dengerin setiap keluh kesah loe. Bahkan gue rela babak belur demi ngelindungin loe. " Ucap jehan sambil tangannya mengelus rambutku.
"Jehan, loe terlalu baik buat gue. " ucapku pelan.
"Gue bakal selalu sabar nunggu loe buka hati buat gue. Kita kenal udah lama. Bahkan sebelum Stargo terbentuk, gue udah sayang sama loe." ucap jehan.
"Iya. Gue tau. Loe udah beberapa kali ngomong ginian ke gue. "
"Gue pulang dulu ya. Kalau ada apa apa hubungin gue aja. " Ucap jehan sambil keluar dari ruang tamu.
"Iya. Makasih banget buat hari ini. Hati hati dijalan " ucapku kepada jehan.
Jehan memacu motornya .Aku masuk kekamarku dan merebahkan badanku diatas kasur.
TRINNG
From : Siska
Ima.. Ini gue siska. Boleh ketemu bentar? Gue tunggu di "Coffechics" Nanti malem jam 8 ya.
From : Ima
Okey
*****
Kafe Coffechics
Pukul 8 malam
Aku melangkah pelan memasuki kafe.
Aku memandang sekeliling dan mencari siska. Aku melihat sosok perempuan dengan sweater pink baby terry duduk sendirian di kursi Pojok kafe.Aku mendekatinya.
"Loe siska kan?."
"Iya.Loe ima kan?Sini duduk."Ucap siska.
"Okey,jadi loe mau ngomong apaan?." Ucapku sambil duduk berhadapan dengan siska.
"Ehmm.. Gue sama billy putus."
"Terus?." Tanyaku.
"Gue mau loe jauhin billy. Jujur,Gue sayang banget sama dia. Loe kan cewek, jadi loe pasti paham." Ucap siska dengan nada memohon.
" Dulu loe jadi orang ketiga diantara gue sama billy terus Sekarang loe minta gue buat jauhin billy?. " Ucapku sambil tertawa
"Dulu billy yang ngedeketin gue." Teriak siska.
"Loe takut kalau gue sama billy balikan ya?emang alasan billy putusin loe apa?. " Tanyaku.
"Alasannyaaa..."
"Apa?. "Aku sedikit berteriak
"Gue mau tanya loe dulu."
"Tanya apa? ."
"Loe udah berhasil move on dari billy belum? Loe masih sayang sama billy gak? Kenapa sampai sekarang loe belum punya pacar?. " Siska mencecar ku dengan pertanyaan.
"Hah?. "
"Jawab dulu."
"Heh. Kenapa loe kepo banget tentang gue?. "
"Karena gue mau mastiin aja. "
"Pertanyaan gue sebelumnya aja belum loe jawab. " ucapku sambil memutar kedua bola mataku.
*Dasar siska kepo.. Gara gara pelakor satu ini, hubunganku yang telah berjalan dengan baik dari bangku sma harus kandas . Entah, siapa yang memulai duluan. *
*Entah Dulunya siska yang menggoda billy atau memang billy yang menggoda siska. Yang jelas, Siska adalah salah satu alasanku dulu putus dengan billy. *
*Dan saat ini, disaat mereka putus. Siska kembali datang menemuiku dan menyuruhku untuk menjauhi billy. *
*Kali ini aku ingin tertawa tapi disisi lain aku juga sedih. Entahlah, perasaanku campur aduk. *
Dan siska belum tahu jikalau billy minta balikan
Cafe coffechics
Pukul 9 malam
Aku dan siska terdiam beberapa saat.
Sesekali siska melirik ke arahku dengan tatapannya yang sinis.
"Udah selesai kan urusan kita?. " Ucapku sambil berdiri.
"Hah? Loe belum jawab apapun." Teriak siska sambil tangan nya mencoba menahanku.
"Ishh lepasin, jawaban gue gak penting juga kan buat loe?." Aku menatap mata siska dan mencoba menepis tangannya.
"Oke, setelah ini kehidupan loe gak bakal tenang dan pelan tapi pasti bakal hancur. " Teriak siska sambil telunjuk tangannya menunjuk ke arah wajahku.
"Gue gak takut. " Ucapku sambil keluar dari kafe
*Hah? Siska berniat ngehancurin hidup gue? Gue gak takut sedikitpun ferguso*
.
*****
Perpustakaan Kampus
Aku berjalan menyusuri rak perpustakaan. Mataku menyipit, Mencari buku sebagai referensi mengerjakan tugas dari dosen.
"Ilmu bahasa sintaksis, ihhh mana sih?. " Aku menggumam sambil memandangi satu persatu buku yang berjejer rapi.
"Ini?. " Ucap lirih seorang pria dibelakangku.
"Hah? ." Aku menoleh.
Aku melihat seorang pria berkemeja flanel dengan memegang buku ilmu bahasa sintaksis ditangannya. Kami saling berpandangan. Pria itu ternyata adalah Redy.
"Iya bener itu bukunya, kok loe bisa tau?." Tanyaku lirih
Redy hanya tersenyum. Ia menyodorkan kepadaku buku ditangannya.Aku menerimanya. Kami berjalan menuju tempat peminjaman dan keluar dari perpustakaan.
LORONG KAMPUS
"Makasih banget loh, dari kemarin gue nyari buku itu susah banget. " Ucapku
"Iya, sama sama. Loe habis ini mau kemana?. " Tanya Redy
"Gue mau ke warung belakang kampus.Tempat gue biasa nongkrong ketemu anak anak Stargo. Kalau loe?. "
"Gue mau ke kelas sih. Oiya jangan lupa besok jadi model foto gue ya? ." Tanya redy sambil tersenyum manis memperlihatkan gigi putihnya.
"Iyaa.. Siap. " Jawabku
"Bentar, Tali sepatu loe belum keiket. Sini gue benerin. " Redy membungkuk didepanku dan mencoba memperbaiki ikatan tali sepatuku
*Anjay. Perhatian banget.*
"Udah nih, loe tuh barus hati-hati. Untung gue liat. Coba kalau gak? udah jatuh keserimpet . " Ucap Redy sambil berdiri dan mengelus kepalaku seperti anak kucing dielus empunya.
"Oh, makasih loh. Yaudah gue pergi dulu yah. Babay. " Ucapku sambil melambaikan tangan ke arah redy dan berjalan menuju warung makan belakang kampus.
*********
Warung makan belakang kampus
Mataku memandang sekeliling .mataku tertuju pada Jehan dan itak duduk diujung warung. Aku melihat Itak menangis dan menyenderkan kepalanya di pundak jehan.
*Hah? Itak kenapa nangis trus senderan dipundak jehan? Apa itak putus sama pacarnya? *
NB : kalimat yang ada tanda *..* adalah isi/perkataan hati dari sudut pandang ima