"Kau diam di sini. Jangan sampai ada yang mengetahui keberadaan mu. Aku takkan lama, jadi tunggu saja," ucap Abare. Dia mendudukkan Leony di dalam sebuah ruangan yang tentunya tidak akan dimasuki oleh orang-orang suruhan tersebut.
Yaitu toilet karyawan hotel. Entah bagaimana hingga mereka bisa sampai melintas di tempat itu, tapi intinya bagi Abare itu adalah tempat yang pas bagi Leony untuk berlindung. Ditambah itu merupakan toilet wanita.
"T-tapi ... kau akan pergi kemana?" tanya Leony cemas. Ia sempat menahan Abare dengan menarik lengannya. Leony tidak ingin terpisah dengan Abare lagi. Bayangan menakutkan tentang perjodohan yang tak ia inginkan tiba-tiba menghantui pikirannya kembali.
"Tidak lama, hanya di dekat sini saja," jawab Abare meyakinkan Leony. Ia mengusap pelan pucuk kepala gadis itu. Elusan lembut itu lalu turun ke pipi Leony sebelum pada akhirnya ia menoleh dan berpaling. Meninggalkan Leony di sana.