Leony membuka matanya perlahan, mempersilakan cahaya untuk masuk ke netra coklatnya tersebut. Abare dengan sigao bangkit dan menghampirinya. Sudah banyak pertanyaan yang hendak Abare lontarkan, namun ia menunggu gadis itu benar-benar bisa diajak bicara. Dan pastinya pertanyaan itu berkaitan dengan kondisi tubuhnya sekarang.
"Bagaimana mochi? apa kau masih pusing?" tanya Abare.
"Bagaimana bis akau tahu aku pusing?" tanya Leony. Lucu sekali ia bertanya seperti itu.
"Tentu saja aku tahu. Kau kan baru saja siuman dari pingsan. Dan juga aku diberi tahu oleh petugas kesehatan di sini kalau kau mengalam hipotensi. Tekanan darahmu hanya 70/100. Kau pasti begadang terus karena tugas sial*n itu bukan?" ujar Abare menuding Leony.
Tudingan itu benar, wajah yang pucat itu cengengesan ditambah dengan cengir lebar yang tertera di bibir Leony menandakan gadis itu tak dapat mengelak dari dugaan Abare. Mau menjawab takut diomeli, tidak menjawab nanti dikira berbohong.