_Kehilangan dua orang yang disayangi, bagaikan sebuah mimpi buruk di malam hari_
*************
Bau karbol menyeruak masuk ke lubang hidungku. Cat putih pada tembok terlihat di mana-mana. Ini bukan rumahku. Tembok rumahku tidak sekampungan seperti ini. Apalagi kamarku. Kamarku penuh dengan cat hitam sama seperti sifatku.
BRAK!
Astaga! Beraninya dia mengagetkan aku, Deon Callum Brixton.
Tunggu!
Di mana aku?
Pintu berwarna abu itu terbuka disusul dengan ranjang inap sama seperti di rumah sakit.
Kenapa aku di sini? Di rumah sakit?
Tunggu! Bukankah itu Arlene?
Kenapa ini semua terasa nyata?
"Arlene! Kemana kau akan pergi? Jangan tinggalkan aku!"
Kenapa semua orang tidak ada yang mendengarkan aku?
Ini aneh sekali. Terasa nyata, namun, aku tidak bisa melakukan apapun di sini. Sudah keras aku berteriak memanggil Arlene, namun, dia tidak dapat mendengarkan aku. Tapi, mengapa sepertinya dia terlihat kesakitan?
Hei, bukankah itu papa? Kenapa dia berdarah?