Gerbang Utara, Benteng Cambia
Pukul 1710, 6 Juli 2025
Sore ini Kol. Meyer mendapat laporan kalau sejumlah kavaleri memasuki pos perbatasan Tarai Guard di sebelah utara Benteng Cambia. Namun ia tidak menghiraukannya karena serangan pembuka akan dilancarkan oleh elemen artileri dan semakin besar konsentrasi lawan semakin ia gembira.
Satu hal yang tidak ia duga adalah, tidak lama berselang tiga pemimpin Koalisi Utara tiba di depan gerbang Benteng Cambia dan meminta bertemu dengan Letkol. Slane atau Viscount Rattel.
'Apakah mereka mencoba menggunakan Taktik Kuda Troya?'
Tanya Kol. Meyer di dalam hati selama perjalanan menuju ke gerbang utara. Namun pertanyaan di hati Kol. Meyer seketika menguap setelah ia melihat tamunya hanya terdiri dari tiga kereta mewah yang masing-masing membawa seorang pria paruh baya dengan pakaian glamour, seorang pria tua, seorang wanita, seorang pemuda dan beberapa anak-anak.
Sementara sejumlah kecil pengawal dan kusir kereta berdiri tidak jauh di belakang mereka.
Kol. Meyer adalah eks-Ranger Airborne asal Georgia yang memiliki watak keras, blak-blakan dan tidak tahu bagaimana berbicara secara formal. Karena itu tanpa banyak basa-basi atau memperkenalkan diri terlebih dahulu ia segera membuka percakapan.
"Sebutkan identitas kalian dan alasan kunjungan ini?"
Salah satu pria paruh baya segera maju selangkah, lalu dengan nada yang tidak merendah tapi juga tidak angkuh, ia berkata.
"Perkenalkan, saya adalah Count Weizz dari Region Tarai. Bersama Viscount Olrig dari Region Liquua dan Viscount Yelk dari Region Darpha, kami bertiga berniat mengajukan pembicaraan damai dengan Amethyst Merchant dan Region Tuscan."
". . ."
"Sebagai tanda niat baik, selain asisten kepercayaan, kami juga membawa anggota keluarga terpenting termasuk calon pengganti kami."
Tanpa perlu dipikir panjang lebar, Kol. Meyer sadar kalau ia harus membawa tamunya ke Kastil Magwurt.
"Saya hanyalah penanggung jawab operasi lapangan. Jadi saya tidak memiliki kewenangan untuk merespon permintaan Anda sekalian. Karena itu saya akan mengirim Anda sekalian ke Kastil Magwurt, tentunya Anda sekalian tidak diperkenankan membawa pengawal bersenjata."
Count Weizz mengangguk kecil sebelum berkata.
"Kami mengerti, namun untuk perjalanan ke Kastil Magwurt kami harap Amethyst Merchant dan Tuscan Guard bersedia menyediakan pengawalan untuk kereta kami."
Kol. Meyer menarik nafas dalam-dalam sebelum berkata.
"Kami akan mengantar Anda sekalian menggunakan sarana angkutan udara. Jadi untuk kereta dan kuda Anda sekalian kami harap pengawal Anda membawanya pulang."
Count Weizz terbengong untuk beberapa lama sebelum akhirnya ia menjawab.
"Dimengerti, kami akan mengikuti rencana perjalanan yang diajukan oleh Amethyst Merchant."
- - - - -
Hangar utama di Benteng Cambia,
Untuk mendukung operasi TF Castor, ACG menyediakan beberapa aset udara yang dapat langsung diterbangkan tanpa perlu dijadwalkan terlebih dahulu, dan pilihan untuk membawa ketiga pemimpin tertinggi Koalisi Utara beserta keluarganya jatuh pada 2 Chinook dengan pengawalan 2 Venom bersenjata pelontar granat Mk.19 dan sebuah Kiowa Warrior.
Venom dipilih agar seandainya saja salah satu Chinook harus mendarat darurat, maka penumpang VIP dapat segera dievakuasi.
Count Weizz, Viscount Olrig dan Viscount Yelk dan anggota keluarga mereka menatap kelima gerobak terbang yang akan membawa mereka dengan mulut ternganga dan mata terbelalak.
'Akhirnya kami bisa melihat dari dekat gerobak terbang yang membuat pasukan Koalisi Utara kocar-kacir pada konflik sebelumnya.'
Count Weizz bergumam di dalam hati sementara ia mengikuti arahan dari seorang Letnan TF Amethyst yang akan mengawalnya.
Sementara itu para kru Chinook dengan sopan dan ramah membantu para penumpang yang tampak sangat gugup untuk duduk dengan senyaman mungkin dan memasang sabuk pengaman.
Tidak lama berselang konvoi heli yang membawa pemimpin tertinggi Koalisi Utara dan keluarganya mengudara dan melesat menuju ke arah Magwurt City di bawah gelapnya langit malam.
Dan sesaat setelah Viscount Olrig menoleh ke arah jendela, keringat dingin segera membasahi punggungnya. Viscount Olrig lalu menengok ke arah Count Weizz yang kebetulan duduk di sebelahnya, dan dengan sangat gugup ia berkata.
"Aku lupa bertanya. Bagaimana cara mereka melihat dalam kegelapan?"
Sebelumnya Count Weizz terlalu tenggelam dalam kekagetan setelah melihat perubahan yang sangat drastis pada bagian dalam Benteng Cambia. Jalanan yang halus dan lebar dengan penerangan yang sangat memadai, deretan konstruksi yang tinggi, kokoh dan rapi, serta barikade yang solid namun memiliki sistem buka tutup yang praktis.
Di tambah lagi ia tidak sabar melihat dari dekat gerobak terbang yang selama ini hanya ia dengar atau baca dari laporan. Jadi ia sama sekali abai kalau ia akan melakukan terbang malam.
Karena itu begitu ia mendengar kata-kata Viscount Olrig, keringat dingin seketika bermunculan di dahi Count Weizz.
"Aku sendiri tidak tahu."
Jawab Count Weizz dengan suara lirih. Sementara di dalam hati, untuk pertama kali dalam hidupnya dengan penuh kesungguhan ia memohon keselamatan kepada dewa-dewa yang tinggal di langit.
- - - - -
Ruang Interogasi Utama, Markas Amethyst Merchant, Kastil Magwurt.
Pukul 1820, 6 Juli 2025
Begitu notifikasi dari Kol. Meyer diterima, persiapan untuk menyambut pemimpin tertinggi Koalisi Utara segera digelar.
Mier mendapat tugas mengurus keluarga ketiga pemimpin tertinggi Koalisi Utara dan membawa mereka ke Maple Palace.
Sementara Letkol. Slane, Viscount Rattel, Jenderal Khartoum dan perwira dari IDG akan langsung mengajukan tanya jawab dengan ketiga pemimpin Koalisi Utara.
Ruang interogasi segera disiapkan, tentunya bukan ruang interogasi yang dilengkapi dengan alat-alat penyiksaan.
Sementara itu, selama perjalanan dari FOC South 860 hingga ke Kastil Magwurt tanda tanya besar menghiasi wajah Vex. Begitu ia masuk ke Ruang Interogasi, Vex segera menghampiri Mayor Maxwell yang berdiri di belakang dinding kaca raksasa. Perwira dari IDG tersebut sedang mengamati gerak-gerik ketiga pemimpin Koalisi Utara sambil menikmati secangkir teh hangat.
"Apakah aku terlambat?"
Mayor Maxwell menggeleng perlahan sebelum menjawab.
"Tidak, mereka baru saja selesai makan malam dan kami sengaja menunggumu sebelum mulai mengajukan pertanyaan?"
Vex segera mengangguk penuh kelegaan sementara Mayor Maxwell memberi sinyal kalau proses interogasi dapat segera dimulai.
- - - - -
Dari earphone yang terpasang di telinga kirinya, Letkol. Slane mendengar Mayor Maxwell berkata.
[Letkol, Anda bisa mulai.]
Letkol. Slane segera berdehem kecil sebelum mengajukan pertanyaan, tentunya sambil mempertahankan suasana kasual dan santai yang sudah berhasil dibangun.
"Ser Count dan Ser Viscount sekalian, bisakah kita mulai saling mengkonfirmasi beberapa hal?"
Count Weizz mengangguk kecil sebelum menjawab.
"Tentu saja."
Awalnya, ketiga pemimpin Koalisi Utara kecewa berat ketika mereka mendengar keluarga mereka akan dikirim ke sebuah hotel. Hal tersebut cukup wajar karena di Benua Amstell bangsawan tidak pernah tinggal di penginapan umum jika tidak sangat terpaksa atau dalam status incognito. Para bangsawan biasanya akan menyewa seluruh resort, mansion atau vila saat mereka bepergian ke Region lain, atau memilih berkemah di alam liar jika tidak ada fasilitas yang sesuai dengan status mereka.
Jadi dengan status sebagai tamu diplomatik, ketiga pemimpin Koalisi Utara secara spontan merasa terhina ketiga mendengar penginapan yang disediakan untuk keluarga mereka adalah sebuah hotel.
Beruntung Viscount Rattel dan Mier yang menyadari hal tersebut segera menenangkan hati ketiga pemimpin Koalisi Utara dengan meyakinkan mereka bahwa Maple Palace didesain dan dipersiapkan secara khusus untuk para bangsawan, selain itu hotel tersebut belum pernah menerima tamu dan untuk menghormati keluarga ketiga pemimpin Koalisi Utara yang akan menginap di sana, Maple Palace tidak akan menerima tamu lain selama kunjungan ketiga pemimpin Koalisi Utara.
Sadar kalau posisinya saat ini tidak memungkinkannya untuk mengajukan tawar menawar, ketiga pemimpin Koalisi Utara akhirnya membatalkan permintaan agar sebuah mansion di Kastil Magwurt disediakan secara khusus bagi keluarga mereka.
Apalagi keluarga mereka mendapat sarana tranportasi kereta besi berwarna putih bernama SUV, yang selain memiliki kesan gagah seperti kereta besi berwarna hijau yang dinaiki personel Amethyst Merchant, juga memiliki kesan elegan dan mewah.
Selain itu, setelah ketiga pemimpin Koalisi Utara menikmati steak dan anggur yang dihidangkan tuan rumah dan mendapat kepastian dari Viscount Rattel kalau keluarga mereka akan mendapat makan malam yang kualitasnya jauh lebih baik karena juru masak di Maple Palace tiga tingkat lebih baik dibanding juru masak di Kastil Magwurt, hati ketiga pemimpin Koalisi Utara pun semakin tenang dan lebih mudah diajak bicara.
Melihat ekspresi ketiga pemimpin Koalisi Utara yang tampak sangat bersahabat, Letkol. Slane segera tersenyum sebelum mengajukan pertanyaan pertama.
"Apakah Anda sekalian yang merencanakan atau tahu adanya rencana penyerangan di Dataran Berril?"
"Kami sama sekali tidak tahu apalagi merencanakan serangan di Dataran Berril. Mungkin cukup sulit bagi Anda untuk mempercayainya, tapi kami tidak cukup bodoh untuk memprovokasi Region Tuscan dan Amethyst Merchant secara frontal. Walau harus kami akui selama beberapa bulan terakhir kami menyebarkan sentimen negatif kepada Amethyst Merchant dan mengirim berbagai informasi yang kami tahu ke beberapa Keluarga Bangsawan di Makai Royal City."
Jawab Count Weizz dengan mantap. Ia lalu menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan.
"Sebelum Anda mengajukan pertanyaan selanjutnya, ijinkan saya menyatakan niat kedatangan kami kemari."
"Silahkan."
"Kami akan bekerja sama dengan sepenuh hati dalam mencari personel Amethyst Merchant yang diculik. Setiap perwira militer dan bangsawan di Region kami siap dipanggil kemari untuk diinterogasi."
". . ."
"Di saat yang sama kami sudah memerintahkan Tarai Guard, Liqua Guard dan Darpha Guard untuk tidak menghalangi personel Amethyst Merchant dan Tuscan Guard yang akan melakukan pencarian ke wilayah kami."
Letkol. Slane mengangguk kecil sebelum mengajukan pertanyaan selanjutnya.
"Imbalan apa yang Anda harapkan untuk kerjsama penuh yang Anda ajukan?"
Viscount Olrig berdehem kecil untuk membersihkan tenggorokannya sebelum menjawab.
"Jika aneksasi terhadap wilayah kami benar-benar dilancarkan oleh Region Tuscan dan Amethyst Merchant, kami harap kekuatan mematikan seperti serangan udara tidak perlu digunakan, dan pertumpahan darah yang tidak perlu dapat dihindari."
Letkol. Slane termenung sejenak sebelum kembali bertanya.
"Apakah Anda bertiga siap kehilangan posisi sebagai pemimpin Region jika Region Tuscan dan Amethyst Merchant melakukan aneksasi?"
Kini giliran Viscount Yelk menjawab.
"Kami lebih memilih kehilangan posisi secara damai daripada kehilangan posisi setelah tangan kami dilumuri darah ratusan ribu penduduk di ketiga Region. Tentu saja jika bisa memilih kami juga tidak mau kehilangan posisi kami. Namun jika kami harus kehilangan posisi maka satu-satunya harapan kami adalah Amethyst Merchant bersedia memberikan perlindungan mengingat kami memiliki satu dua musuh yang akan menunjukan taringnya begitu kami kehilangan kekuasaan."
Count Weizz segera menambahkan.
"Mari kita membuat perhitungan kecil secara jujur dan lugas. Total penduduk tiga Region yang tergabung dalam Koalisi Utara mencapai 1,4 juta jiwa, sedangkan total penduduk Region Tuscan dan personel Amethyst Merchant tidak lebih dari 100 ribu jiwa. Dengan perbandingan yang begitu jauh, langkah pertama agar proses aneksasi berjalan lancar adalah mengeleminasi sembilan dari sepuluh penduduk di tiga Region yang menjadi target."
". . ."
"Jika kami berkeras melakukan perlawanan meski sadar pada akhirnya kami akan kehilangan posisi sekaligus penduduk yang harus kami lindungi, maka saat tiba di alam baka nanti kami tidak akan bisa mempertanggung-jawabkan aksi kami ke depan para leluhur, dan seluruh generasi kami akan menjadi arwah terkutuk untuk selama-lamanya."
Letkol. Slane mengetuk-ketukan jarinya ke meja sebelum berkata dengan kasual.
"Kami sama sekali tidak keberatan dengan proposal yang Anda bertiga ajukan. Anda juga tidak perlu khawatir dengan masalah aneksasi jika kami berhasil mendapatkan kembali personel yang diculik dalam kondisi baik-baik saja sekaligus bisa memberikan hukuman setimpal kepada orang-orang yang membunuh dua personel kami."
Tatapan dan ekspresi Letkol. Slane berubah menjadi sedingin es sebelum ia melanjutkan.
"Jika kami gagal mendapatkan kembali personel yang diculik, Anda juga tidak perlu mengkhawatirkan masalah aneksasi atau keselamatan Anda karena kami akan mengubah wilayah Koalisi Utara menjadi padang pasir beserta seluruh penduduknya."
Gulp!
Ketiga pemimpin tertinggi Koalisi Utara menelan ludah keras-keras secara bersamaan sementara tatapan dan ekspresi Letkol. Slane kembali menjadi kasual seperti sebelumnya.
*****