Dengan mulus dua AH-1Z Viper mengudara dari Benteng Cambia dan langsung menanjak hingga ketinggian 6.000 meter atau 20.000 kaki. Perintah yang diterima kedua heli serang tersebut adalah, secepatnya memberikan dukungan udara kepada personel Green Raccoon yang akan mencoba membebaskan anggota ADG dan pekerja Amethyst Merchant yang diculik.
Target adalah sebuah vila yang terletak 281 km di sebelah barat daya Benteng Cambia. Sementara radius tempur Viper adalah 231 km saat dikonfigurasi dengan muatan sebesar 1.13 ton.
Dibandingkan dengan Apache yang memiliki radius tempur 480 km dengan muatan yang lebih besar, radius tempur Viper memang tidak ada apa-apanya. Selain menggunakan EO/IR, Apache varian longbow dan sesudahnya juga dilengkapi dengan radar untuk meningkatkan kemampuannya dalam berburu.
Varian Longbow dan setelahnya juga dilengkapi dengan sistem manajemen pertempuran, alur data dan jaringan terpadu yang membuat heli serang tersebut menjadi semakin efektif saat berburu dalam kawanan besar menggunakan taktik hunter-killer, dimana sebuah Apache melakukan identifikasi dan mengendalikan jalannya pertempuran sementara Apache lainnya tinggal menghabisi target yang sudah ditandai.
Secara teori, satu kawanan Apache Longbow dan varian setelahnya akan sangat mematikan saat ditugaskan untuk memburu dan menghancurkan konvoi lapias baja lawan yang tidak dilengkapi pertahanan udara jarak menengah serta perisai elektronik. Mengingat Longbow Hellfire memiliki jarak efektif di atas kebanyakan rudal panggul.
Namun bukan berarti Apache, tidak tertandingi. Karena seluruh armada heli serang tersebut terpaksa harus dikandangkan dalam konflik di Semenanjung Balkan. Well, hal tersebut karena ketangguhan dan kecerdikan elemen penangkis serangan udara Serbia benar-benar patut diacungi jempol.
Hanya dengan berbekal meriam penangkis serangan udara, rudal panggul jarak pendek dan sistem pertahanan rudal jarak menengah yang jumlahnya tidak seberapa, dikombinasikan dengan taktik petak umpet dan pagelaran yang mobile, pihak Serbia berhasil menjatuhkan Mirage 2000 milik Perancis dan F-16 serta pesawat siluman F-117 milik Amerika. Belum lagi fighter-fighter lain yang harus pulang kandang sambil membawa sayap atau ekor yang rompal.
Secara tidak langsung elemen penangkis udara Serbia bahkan berperan besar dalam menyebabkan kerugian yang cukup signifikan pada elemen lapis baja Denmark yang terjebak dalam versus kontak tanpa mendapat dukungan udara yang memadai.
Sedangkan untuk Viper, heli serang tersebut tidak pernah didesain untuk berburu. Selain tugas pengawalan dan dukungan tembakkan dari udara seperti heli serang pada umumnya, tugas pokok Viper adalah melancarkan taktik hit and run secara berpasangan, atau jika Dewi Keberuntungan sedang tersenyum kepada mereka maka mereka akan memperoleh target-opportunity yang cukup legit.
Meski begitu, ada satu keunggulan yang dimiliki Viper selain Apache. Apache memiliki kecepatan maksimum 293 km/jam dan bisa mencapai 365 km/jam saat melakukan manuver menukik tajam, sementara kecepatan jelajah Viper 296 km/jam dan bisa mencapai 411 km/jam saat melakukan manuver menukik.
Artinya, saat terbang santai pun kecepatan Viper ada diatas kecepatan maksimal Apache. Karena itu pilot dan operator senjata dari Skuadron Flying Rabbit sangat menyayangi Viper yang menjadi tunggangan mereka. Karena meski heli serang tersebut tidak secanggih Apache, saat kecepatan sangat dibutuhkan Viper tidak akan pernah mengecewakan mereka.
Pilot dan operator senjata Skuadron Flying Rabbit sadar kalau lokasi target berada 50 km diluar radius tempur Viper. Artinya, meski mereka hanya numpang lewat dan tidak bertempur, mereka tetap tidak memiliki cukup bahan bakar untuk kembali ke Benteng Cambia.
Meski begitu pilot dan operator senjata kedua Viper langsung menjalankan misi tanpa banyak bertanya. Satu-satunya hal yang ada di benak mereka adalah, secepatnya tiba di lokasi target. Untuk hal-hal lain pilot dan operator senjata kedua Viper mempercayakannya kepada pusat pengendali operasi.
Dengan mantap kedua pilot menanjak hingga ke ketinggian maksimal yang bisa dicapai Viper. Karena semakin tinggi posisi Viper maka semakin kecil tekanan atmosfir yang harus dilalui. Sehingga mereka bisa melaju secepat mungkin sambil mempertahankan efisiensi bahan bakar setinggi mungkin.
Meski kedua Viper digeber pada kecepatan 355 km/jam, pilot dan operator kedua Viper tetap merasa kalau perjalanan mereka serasa seperti tidak akan pernah berakhir.
Karena itu pilot dan operator kedua Viper seketika menarik nafas penuh kelegaan saat dari kejauhan mereka melihat vila yang mejadi target. Namun kelegaan tersebut hanya berlangsung sesaat setelah mereka sadar vila dimana personel Green Raccoon berlindung saat ini dikelilingi cincin api. Sementara seluruh bangunan di sekitar bangunan utama sudah roboh karena dilahap api.
Di saat yang sama hujan panah api yang datang dari arah barat sesekali akan mengguyur bangunan utama vila.
'What the duck!'
Ekspresi Mayor Staniss, flight leader pada misi kali ini seketika berubah menjadi serius sementara ia membuka komunikasi.
"Flying Rabbit, Green Raccoon, masuk."
[Green Raccoon, Flying Rabbit, senang kalian sudah tiba. Musuh mengambil posisi 1.5 km di sebelah barat, Green Three sedang mencoba menyelinap dari samping, jadi berhati-hatilah saat membidik jika kalian melihat IR Strobe.]
"Flying Rabbit, Green Raccoon, dimengerti, sit tight Brother, kami akan mengambil alih dari sini."
[Green Three, Flying Rabbit, kami berada 800 meter di selatan elemen utama lawan, kami baru saja menghabisi tiga sentry yang tubuhnya masih hangat, jadi beri kami waktu untuk menyingkir sebelum kalian mulai menyebarkan petasan."
"Flying Rabbit, Green Three, negatif, kami tidak memiliki cukup bahan bakar untuk menunggu, jadi tetaplah di tempat dan merunduk serendah mungkin, kami baru saja menandai lokasi kalian."
[Green Three, Flying Rabbit, dimengerti, selesai.]
Setiap Viper membawa empat tabung roket Hydra masing-masing berisi 19 rocket. Seluruh amunisi tersebut akan dikonsentrasikan ke elemen utama lawan. Sementara lawan yang tersisa akan diburu menggunakan menggunakan M193 three-barreled rotary canon 20 mm.
Pada ketinggian permukaan laut Hydra memiliki jarak efektif 3.5 km. Namun saat ditembakan dari ketinggian 20.000 kaki, jarak efektif Hydra meningkat menjadi 8 km. Namun karena ada elemen kawan di dekat target, maka salvo akan dilepaskan dari jarak sedekat mungkin untuk menghindari salah tembak.
Saat mencapai posisi 2 km dari vila, dengan luwes kedua Viper berbelok tajam ke kiri lalu mendekati sasaran dari arah selatan. Begitu posisi Green Three dilewati, kedua Viper segera menukik tajam, mendekati sasaran secara diagonal lalu melepaskan hujan roket dari jarak 500 meter.
- - - - -
Sambil bekacak pinggang Ureg memandang salvo panah api yang menghujani Vila Haggel. Entah kenapa setelah berhasil merobohkan sekitar 140 anak buahnya, tiba-tiba saja personel Amethyst Merchant tidak lagi menggunakan tongkat api mereka.
Hal tersebut membuat moril Ureg dan anak buahnya yang tersisa melambung setinggi langit. Ureg dan anak buahnya masih ingat dengan jelas bagaimana mereka dibuat kocar-kacir oleh Amethyst Merchant dalam konflik sebelumnya. Belum lagi begitu besarnya jumlah rekan mereka yang gugur.
Karena itu bayangan membantai personel Amethyst Merchant yang berhasil mereka pojokan membuat mereka mabuk oleh euphoria. Mereka sama sekali tidak sadar kalau dua malaikat maut sedang mendekati mereka dengan senyap.
Tanpa peringatan terlebih dahulu, lebih dari seratus tombak api tiba-tiba muncul dari balik gelapnya langit malam dan langsung menghujani posisi Ureg dan anak buahnya.
Ureg dan anak buahnya tidak sempat berteriak atau menjerit karena dalam sekejap gelombang panas dan gelombang kejut menelan mereka hidup-hidup.
Di saat yang sama sentry dan personel yang bertugas melakukan blokade di sekitar vila hanya bisa tergagap, sementara horor yang pernah ditorehkan Amehtyst Merchant ke hati sanubari mereka kini kembali mereka rasakan, dan horor tersebut semakin menjadi-jadi karena tidak lama berselang dua malaikat maut yang sebelumnya memanggang rekan mereka hidup-hidup kini memburu mereka sambil memuntahkan panah api yang membentuk garis putus-putus.
- - - - -
Setelah memastikan perimeter aman, kedua Viper lalu mendarat di halaman vila. Pilot membiarkan mesin Viper tetap menyala dan mempertahankan kesiapan kalau mereka harus mengudara sewaktu-waktu.
Sepuluh menit kemudian, dua Chinook yang sebelumnya mengantar Green Raccoon tiba, lalu disusul Chinook yang dikirim dari FOC South 860.
Setelah personel Kompi CQB mengeset perimeter di sekitar vila sementara sebuah Chinook mengamankan perimeter dari udara, proses evakuasi segera dimulai.
Kru pendukung mengisi ulang bahan bakar Viper menggunakan fuel-bladder yang dibawa salah satu Chinook.
Tim paramedis memeriksa kondisi kelima sandera sebelum memindahkan mereka ke salah satu Chinook.
Sementara personel Green Raccoon bergegas mengambil peralatan observasi yang sebelumnya mereka timbun di titik pengintaian.
Saat personel Green Raccoon kembali ke Vila Haggel, persiapan untuk kembali ke Region Tuscan sudah selesai. Mereka pun lalu masuk ke salah satu Chinook dan satu per satu aset milik ACG mengudara sebelum melesat menuju ke timur dengan kecepatan penuh.
Sambil memandang Vila Haggel yang semakin mengecil Sersan Liam berkata.
"Begitu kita mendarat, kita langsung ke bar. Dua gelas bir pertama aku yang bayar."
dan dengan riang personel Green Raccoon menjawab serentak.
"""Aye-aye Sir!"""
Hari ini mereka berhasil kembali hidup-hidup, karena itu mereka harus merayakannya sebelum pertempuran selanjutnya datang menghampiri.
- - - - -
Markas Amethyst Merchant, Kastil Magwurt.
Pukul 1300, 28 Juli 2025
Begitu Viscount Olrig menerima informasi kalau Baron Eslei adalah dalang utama dalam insiden di Dataran Berril, ia segera bertindak meski Amethyst Merchant tidak memberikan bukti apapun.
Count Weizz dan Viscount Yelk juga secara personal datang ke Okko City untuk memastikan Viscount Olrig tidak setengah-setengah dalam memenuhi permintaan Amethyst Merchant.
Baron Eslei beserta seluruh anggota keluarganya segera ditangkap dan ditahan di Markas Besar Liqua Guard.
Penyelidikan kemudian membuahkan nama-nama personel yang terlibat, dan keluarga mereka pun segera ditahan bersama keluarga Baron Eslei.
Jika Amethyst Merchant tidak menyatakan seluruh tersangka adalah properti milik Amethyst Merchant, dapat dipastikan setiap tersangka dan keluarganya akan mendapat perlakuan yang tidak manusiawi.
Baron Olrig sendiri tidak tahu dan tidak ambil pusing mengenai apa yang akan dilakukan oleh Amethyst Merchant terhadap para tersangka atau keluarga mereka. Satu-satunya hal yang ia pikirkan adalah Region Liqua akhirnya terbebas dari malapetaka yang akan dikirimkan oleh Amethyst Merchant.
Apalagi, selain ancaman Amethyst Merchant juga menjanjikan asistensi dalam bidang pertanian dan mengajukan kerjasama perdagangan yang sangat menggiurkan. Singkat kata Viscount Olrig dan pemimpin Koalisi Utara lainnya akan melakukan apapun untuk menyenangkan hati petinggi Amethyst Merchant.
Dengan kasual Vex membaca daftar panjang nama-nama anggota keluarga setiap orang yang terlibat dalam penyerangan di Dataran Berril. Secara keseluruhan ada 2.785 nama, dimana ratusan diantaranya adalah anak-anak dibawah usia 12 tahun.
Jumlah tersebut tidak seberapa karena sebelumnya ada lebih dari 9000 nama. Namun IDG bekerja keras untuk mengkonfirmasi setiap nama yang diberikan petinggi Liqua Guard sebelum akhirnya melakukan editing besar-besaran.
Sejujurnya, Viscount Rattel, Jenderal Khartoum dan Nate dari IDG berkeras agar seluruh keluarga Baron Eslei dieksekusi mengikuti tradisi yang berlaku di Benua Amstell. Dengan begitu untuk ke depannya, pihak-pihak yang akan mencari masalah dengan Amethyst Merchant harus berpikir dua kali karena keluarga mereka juga akan terkena dampaknya.
Vex setuju dengan hal tersebut. Mengingat unit lama Vex di Airborne Ranger secara tidak resmi menganut tradisi 'Kami akan membakar sebuah desa beserta seluruh isinya demi menemukan sisa-sisa tubuh rekan kami dan menyemayamkan mereka dengan layak.'
Namun Jenderal O'Neil dan petinggi TF Amethyst lainnya menentang ide tersebut. Mereka tidak akan ragu menumpahkan darah siapapun, tanpa memandang jenis kelamin atau umur demi melindungi personel TF Amethyst. Namun tidak ada jaminan kalau menghukum seluruh keluarga pelaku penyerangan di Dataran Berril akan menghasilkan efek yang diharapkan. Bisa jadi hal tersebut justru akan membuat pelaku selanjutnya menjadi lebih berhati-hati sebelum bertindak dengan memindahkan keluarga mereka terlebih dahulu.
Dengan begitu saat TF Amethyst tidak punya pilihan lain selain menggunakan keluarga mereka sebagai tawar-menawar, hal tersebut akan cukup sulit dilakukan. Lagipula hampir semua pelaku penyerangan di Dataran Berril sudah terbunuh.
Vex menoleh ke arah Mayor Maxwell sebelum bertanya.
"Kapan Baron Eslei dan akan tiba di Benteng Cambia?"
Dengan mantap Mayor Maxwell menjawab.
"Sore ini."
Vex mengangguk puas sebelum menoleh ke arah Letkol. Slane.
"Aku sudah terlalu lama meninggalkan Harley Quine dan belum selesai mensurvei Pegunungan Herron, jadi kuharap kau bisa mengurus sisanya."
"Tentu saja."
Jawab Letkol. Slane mantap.
Malam itu juga elemen yang terlibat dalam Operasi Gemini mulai dipulangkan ke Harley Quine secara bertahap. Dengan berakhirnya Operasi Gemini maka Amethyst Merchant bisa kembali melanjutkan usahanya melebarkan sayap.
*****